Loading...
link : Ikuti Jejak Trump, Hary Tanoe Bermimpi Jadi Presiden Indonesia
Ikuti Jejak Trump, Hary Tanoe Bermimpi Jadi Presiden Indonesia
Loading...
Kesuksesan Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat membuat Hary Tanoesoedibjo bermimpi. Bos MNC Grup ini berniat mengikuti jejak Trump yang juga mitra bisnisnya, dengan mencoba peruntungan di Pilpres 2019. Tanoe kepingin nyapres.
Keinginan Tanoe itu disampaikan dalam wawancara dengan media asal Austalia, ABC (Australia Broacasting Corporation) News, yang tayang di situs abc.net.au, Senin kemarin. Artikel berita itu jika diterjemahkan bebas berjudul, "Mitra Bisnis Trump, Hary Tanoe Ingin Nyapres". Dalam laman berita itu juga dipajang foto Trump dan Tanoe berdampingan dalam balutan jas sambil mengacungkan jempol.
Tanoe bilang, Indonesia butuh seorang pemimpin yang berintegritas untuk membuat solusi berbagai permasalahan bangsa. "Jika tak ada lagi yang bisa saya percaya untuk memperbaiki masalah negara, saya mungkin akan mencoba mencalonkan diri sebagai presiden," kata Tanoe. "Bukan untuk saya sendiri, tapi untuk negara," imbuhnya.
Peluang pengusaha media dan pengembang properti ini untuk nyapres memang terbuka. Apalagi saat ini Tanoe punya kendaraan sendiri setelah bikin parpol bernama Partai Perindo, partai yang lagu mars-nya hampir tiap hari diputar di televisi miliknya. Tak hanya itu, Tanoe juga punya akses kepada Trump. Akses bisnis ini memungkinkan dia bisa menghubungi Presiden AS, akses yang tak semua pemimpin negara miliki. "Saya memiliki akses kepadanya (Trump) tentu saja, karena kita bekerja sama, tapi saya harus membatasi kerjasama dan interaksi," kata Tanoe.
Saat ini MNC memang tengah menjalin kerjasama bisnis dengan Trump. Ada dua proyek yang sedang dibangun yaitu hotel di Bali dan lapangan Golf di Lido, Bogor. Menurut ABC, untuk proyek hotel belum ada pembangunan. Ada pun untuk lapangan golf 18-hole sudah mulai tahap penanaman rumput.
Menurut Tanoe, setelah Trump ngantor di Gedung Putih, jalinan kontak tak lagi dengan Trump. Tapi dengan ketiga anak Trump yang masing-masing punya peranan berbeda dalam kerja sama bisnis. Donald Junior bertanggungjawab atas keseluruhan proyek. Eric mengurus desain dan bisnis golf. "Sementara Ivanka mengurus detailnya," kata Tanoe.
Tak hanya mengurus bisnis, anak-anak Trump ini punya kendali di pemerintahan AS setelah masuk dalam tim transisi, tim yang menyusun kabinet Trump.
Soal politiknya di Tanah Air, Tanoe mengatakan, salah satu faktor yang menahan ambisi politiknya adalah latar belakang etnis dan agamanya. Tanoe memahami saat ini ada suasana tak cukup baik dengan minoritas terutama keturunan etnis China dan Kristen, merujuk kondisi termutakhir yaitu aksi 212 dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok.
Menurut dia, jika Presiden Jokowi merespons cepat masalah itu pada November, aksi protes tak akan berlanjut ke Desember. "Masalahnya lebih banyak dengan Presiden Jokowi. Dia harus menunjukkan kepemimpinannya cukup kuat untuk membuat orang tenang," ujarnya.
Keinginan Tanoe itu disampaikan dalam wawancara dengan media asal Austalia, ABC (Australia Broacasting Corporation) News, yang tayang di situs abc.net.au, Senin kemarin. Artikel berita itu jika diterjemahkan bebas berjudul, "Mitra Bisnis Trump, Hary Tanoe Ingin Nyapres". Dalam laman berita itu juga dipajang foto Trump dan Tanoe berdampingan dalam balutan jas sambil mengacungkan jempol.
Tanoe bilang, Indonesia butuh seorang pemimpin yang berintegritas untuk membuat solusi berbagai permasalahan bangsa. "Jika tak ada lagi yang bisa saya percaya untuk memperbaiki masalah negara, saya mungkin akan mencoba mencalonkan diri sebagai presiden," kata Tanoe. "Bukan untuk saya sendiri, tapi untuk negara," imbuhnya.
Peluang pengusaha media dan pengembang properti ini untuk nyapres memang terbuka. Apalagi saat ini Tanoe punya kendaraan sendiri setelah bikin parpol bernama Partai Perindo, partai yang lagu mars-nya hampir tiap hari diputar di televisi miliknya. Tak hanya itu, Tanoe juga punya akses kepada Trump. Akses bisnis ini memungkinkan dia bisa menghubungi Presiden AS, akses yang tak semua pemimpin negara miliki. "Saya memiliki akses kepadanya (Trump) tentu saja, karena kita bekerja sama, tapi saya harus membatasi kerjasama dan interaksi," kata Tanoe.
Saat ini MNC memang tengah menjalin kerjasama bisnis dengan Trump. Ada dua proyek yang sedang dibangun yaitu hotel di Bali dan lapangan Golf di Lido, Bogor. Menurut ABC, untuk proyek hotel belum ada pembangunan. Ada pun untuk lapangan golf 18-hole sudah mulai tahap penanaman rumput.
Menurut Tanoe, setelah Trump ngantor di Gedung Putih, jalinan kontak tak lagi dengan Trump. Tapi dengan ketiga anak Trump yang masing-masing punya peranan berbeda dalam kerja sama bisnis. Donald Junior bertanggungjawab atas keseluruhan proyek. Eric mengurus desain dan bisnis golf. "Sementara Ivanka mengurus detailnya," kata Tanoe.
Tak hanya mengurus bisnis, anak-anak Trump ini punya kendali di pemerintahan AS setelah masuk dalam tim transisi, tim yang menyusun kabinet Trump.
Soal politiknya di Tanah Air, Tanoe mengatakan, salah satu faktor yang menahan ambisi politiknya adalah latar belakang etnis dan agamanya. Tanoe memahami saat ini ada suasana tak cukup baik dengan minoritas terutama keturunan etnis China dan Kristen, merujuk kondisi termutakhir yaitu aksi 212 dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok.
Menurut dia, jika Presiden Jokowi merespons cepat masalah itu pada November, aksi protes tak akan berlanjut ke Desember. "Masalahnya lebih banyak dengan Presiden Jokowi. Dia harus menunjukkan kepemimpinannya cukup kuat untuk membuat orang tenang," ujarnya.
Meski begitu, Tanoe optimis hal tersebut tak jadi masalah. Menurut dia, ini peluag bahwa orang Indonesia siap menerima siapa pun pemimpinnya tanpa melihat latar belakang etnis dan agama. "Sebagian besar orang lebih realistis. Mereka ingin melihat seorang pemimpin yang dapat membawa solusi," tuntasnya.
Pengamat politik dari LIPI Prof Siti Zuhro mengatakan, mimpi Tanoe itu sah-sah saja. Setiap WNI berhak mencalonkan dan dicalonkan sebagai presiden. Hanya saja, dia bilang, Tanoe perlu banyak mempertimbangkan lagi ambisi politiknya itu. Terutama melihat kondisi faktual politik saat ini yakni kasus Pilkada DKI dan pasca Pilpres 2014.
Usai Pilpres 2014, telah memunculkan dua kutub politik. Selain itu, adanya kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok memunculkan sentimen tertentu terhadap etnis Tionghoa. "Tentu ini bisa jadi hambatan juga untuk memuluskan langkah Hary Tanoe," kata Siti kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Selain itu, ada sejumlah parpol yang ingin kembali mengamandemen UUD 1945 terutama pasal 6 dengan kembali mencantumkan frasa Presiden ialah orang Indonesia asli. "Suara amandemen pasal itu mulai lagi disuarakan," kata Siti.
Meski peluang terbuka, mimpi Tanoe nyapres mungkin saja terganjal dengan UU Pemilu. Dalam draf RUU Penyelenggaraan Pemilu yang disusun pemerintah, parpol yang berhak mencalonkan presiden adalah semua parpol yang lolos parliament threshold atau peserta Pemilu 2014. Untuk partai baru, diharuskan bergabung dengan partai lama.
Nah, kepada partai baru Siti menyarankan jangan terlalu mimpi muluk-muluk. Lebih baik fokuskan dulu kekuatan internal dan infrastruktur partai. Untuk bisa nyapres, tak cuma didukung infrastruktur partai yang baik tapi berjalannya mesin partai untuk merebut hati pemilih. "Kesempatan ikut Pemilu terbuka. Karena itu jangan hanya mengharap bisa meraih swing voters (suara mengambang) tapi konstituen khusus," pungkasnya.(rmol)
Pengamat politik dari LIPI Prof Siti Zuhro mengatakan, mimpi Tanoe itu sah-sah saja. Setiap WNI berhak mencalonkan dan dicalonkan sebagai presiden. Hanya saja, dia bilang, Tanoe perlu banyak mempertimbangkan lagi ambisi politiknya itu. Terutama melihat kondisi faktual politik saat ini yakni kasus Pilkada DKI dan pasca Pilpres 2014.
Usai Pilpres 2014, telah memunculkan dua kutub politik. Selain itu, adanya kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok memunculkan sentimen tertentu terhadap etnis Tionghoa. "Tentu ini bisa jadi hambatan juga untuk memuluskan langkah Hary Tanoe," kata Siti kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Selain itu, ada sejumlah parpol yang ingin kembali mengamandemen UUD 1945 terutama pasal 6 dengan kembali mencantumkan frasa Presiden ialah orang Indonesia asli. "Suara amandemen pasal itu mulai lagi disuarakan," kata Siti.
Meski peluang terbuka, mimpi Tanoe nyapres mungkin saja terganjal dengan UU Pemilu. Dalam draf RUU Penyelenggaraan Pemilu yang disusun pemerintah, parpol yang berhak mencalonkan presiden adalah semua parpol yang lolos parliament threshold atau peserta Pemilu 2014. Untuk partai baru, diharuskan bergabung dengan partai lama.
Nah, kepada partai baru Siti menyarankan jangan terlalu mimpi muluk-muluk. Lebih baik fokuskan dulu kekuatan internal dan infrastruktur partai. Untuk bisa nyapres, tak cuma didukung infrastruktur partai yang baik tapi berjalannya mesin partai untuk merebut hati pemilih. "Kesempatan ikut Pemilu terbuka. Karena itu jangan hanya mengharap bisa meraih swing voters (suara mengambang) tapi konstituen khusus," pungkasnya.(rmol)
Demikianlah Artikel Ikuti Jejak Trump, Hary Tanoe Bermimpi Jadi Presiden Indonesia
Sekianlah artikel Ikuti Jejak Trump, Hary Tanoe Bermimpi Jadi Presiden Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Ikuti Jejak Trump, Hary Tanoe Bermimpi Jadi Presiden Indonesia dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2017/01/ikuti-jejak-trump-hary-tanoe-bermimpi.html
Loading...
0 Response to "Ikuti Jejak Trump, Hary Tanoe Bermimpi Jadi Presiden Indonesia"
Posting Komentar