Loading...

Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi

Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi
link : Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi

Banyak Dicari


    Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi

     George McTurnan Kahin terkejut melihat sosok pejabat di depannya. Tak pernah sekali pun, dan di mana pun, guru besar Universitas Cornell ini menyaksikan seorang menteri dengan jas berlubang dan kemeja bertambal.

    Saat itu tahun 1946 di Yogyakarta, Kahin pertama kalinya bertemu Muhammad Natsir. Jabatannya mentereng: Menteri Penerangan Republik Indonesia, dengan penampilan yang jauh dari kata itu.





    "Dia memakai kemeja bertambalan, sesuatu yang belum pernah saya lihat di antara para pegawai pemerintah mana pun," kata Kahin dalam buku Natsir, 70 Tahun Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan. 

    Belakangan Kahin baru tahu ternyata sang menteri cuma punya baju dua helai. Anak buahnya di kantor kemudian urunan untuk membelikan sang pejabat itu kemeja yang layak.

    Buat Natsir menjadi pejabat adalah pengabdian. Banyak yang lebih penting dari sekadar soal jas yang berlubang. Dia pernah menjadi Perdana Menteri Indonesia tahun 1950 di masa demokrasi Parlementer. Menjadi pejabat nomor satu di pemerintahan.

    Natsir menolak pemberian mobil mewah dari koleganya. Dia juga menolak dana yang diberikan pemerintah sebagai modal pensiun. Dia pria bersih, santun dan
    Loading...
    terhormat.

    Berpuluh tahun kemudian, jas seorang pejabat jadi sorotan. Dirjen HAM Mualimin Abdi mengutus office boy untuk mencuci jas seharga Rp 10 juta miliknya. Entah apa yang ada di pikiran si OB, dia memilih mencuci di tempat Laundry kiloan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Tentu bukan tempat ideal buat mencuci jas.

    Jas mahal ini menyusut. Sang Dirjen menuntut tukang laundry kiloan Rp 210 juta. Rp 200 juta untuk kerugian imaterial, sementara Rp 10 juta buat ongkos ganti jas.

    Belakangan Mualimin mencabut tuntutannya. Dia berdamai dengan tukang laundry. Namun masalah ini keburu ramai. Sampai Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly ikut bicara.

    Mualimin sendiri mengaku bukan bermaksud mengambil keuntungan dari gugatan tersebut. Akan tetapi gugatan itu dilakukan lantaran untuk memberikan pelajaran hukum terhadap Budi maupun orang lain. 

    "Gugatan yang saya layangkan pada Mas Budi pada tanggal 5 Oktober lalu sebenarnya hanya untuk memberikan contoh pada masyarakat agar siapapun yang merasa dirugikan oleh orang lain, jika tidak bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan maka bisa mengambil jalur hukum," kata Mualimin saat menggelar konferensi pers di gedung Ditjen HAM Kementerian Hukum dan HAM, Senin (10/10).

    Beda zaman, beda kisah. Beda pejabat, beda pula pelajaran yang diberikannya pada masyarakat.

    Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


    Demikianlah Artikel Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi

    Sekianlah artikel Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/10/beda-kisah-jas-menteri-natsir-dan.html
    Loading...

    Subscribe to receive free email updates:

    Related Posts :

    0 Response to "Beda kisah jas Menteri Natsir dan Dirjen HAM Mualimin Abdi"

    Posting Komentar