Loading...
link : Ingin Selamat Dunia Akhirat, Lindungi Diri Anda dari 5 Hal Ini
Ingin Selamat Dunia Akhirat, Lindungi Diri Anda dari 5 Hal Ini
SIAPA di antara kita yang tak ingin memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat? Tentu tidak ada bukan! Ya, tentu semua orang akan melakukan cara agar dirinya bias selamat. Tetapi, banyak orang yang hanya memilih jalan keselamatan di dunia. Sedang, perkara akhirat terlupakan. Padahal, akhirat itu adalah tempat terakhir yang akan disinggahi selamanya.
Nah, bagi kita, sebagai umat Muslim, penting untuk memikirkan perkara akhirat. Sebab, dengan memikirkan akhirat, berarti kita pun akan memikirkan kedekatan kita dengan Allah Subahnahu wa Ta'ala. Ya, karena memperoleh keselamatan akhirat, itu berarti kita harus memperkuat keimanan kepada-Nya.
Akan tetapi, untuk memperkuat keimanan tentu saja tidak mudah. Setidaknya, kita harus melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi apa yang Dia larang. Terutama lima hal berikut ini nih, yang harus kita hindari agar selamat di dunia dan akhirat.
Umar bin Khattab pernah berkhutbah dalam suatu kesempatan di musim haji. Beliau berkata, "Wahai manusia, ingatlah bahwa Rasulullah ﷺ terbiasa meminta perlindungan dari lima perkara. (Beliau berdoa), 'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebakhilan dan kelemahan hati. Aku berlindung kepada-Mu dari usia yang buruk. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah isi hati. Dan, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur'," (Riwayat Ibnu Hibban. Hadis shahih, 'ala syarthi muslim).
Imam al-Manawi menjelaskan makna hadis di atas dalam "Faidhul Qadir Syarh al-Jami' ash-Shaghir".
1. Kebakhilan
Perkara pertama yang harus membuat kita berlindung adalah kebakhilan. Maksud dari kebakhilan ini adalah ketidaksediaan untuk membagi kelebihan yang dimiliki kepada orang lain, sekalipun orang tersebut sangat membutuhkannya. Orang bakhil ini lebih suka untuk menumpuk dan menimbun harta tersebut untuk dirinya sendiri.
Padahal sebenarnya, kebakhilan tersebut adalah penyakit yang harus dihindari karena membahayakan diri sendiri dan orang lain. Keegoisan untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa memikirkan orang lain merupakan kebiasaan kapitalisme yang harus dibrantas. Maka dari itu, berlindunglah dari perbuatan yang mengandung unsur kebathilan agar tercipta ketentraman hidup.
2. Kelemahan Hati
Kedua, kita harus berlindung dari kelemahan hati. Maksudnya adalah berlindung dari sifat pengecut yakni tidak memiliki keberanian untuk
Loading...
melakukan segala sesuatu karena merasa takut. Bentuk paling ekstrimnya ada di medan jihad, ketika seseorang melarikan diri dan mencari keamanan bagi dirinya sendiri.
Contoh lainnya dari kepengecutan adalah orang yang membatalkan niatnya untuk berjilbab hanya karena tidak berani untuk menerima komentar dari teman-temannya. Sikap hati yang lemah ini membuat banyak orang terjerumus dalam lembah kenistaan hanya demi mengikuti tren saja.
Allah mengecam kalangan ini dalam firman-Nya, "Dan di antara manusia ada yang berkata, 'Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir', padahal sebenarnya mereka tidak beriman. Mereka hendak menipu Allah dan kaum beriman, padahal mereka tidak menipu melainkan dirinya sendiri, sedangkan mereka tidak menyadarinya. Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah semakin memperparah penyakitnya. Bagi mereka siksa yang pedih disebabkan kebohongan mereka'," (QS. Al-Baqarah: 8-10).
3. Usia yang Buruk
Perkara selanjutnya adalah usia yang buruk, maksud dari kata-kata tersebut yakni ketiadaan berkah. Usia yang tidak memiliki keberkahan yaitu usia yang tidak diisi dengan kebajikan dan amal kebaikan. Usia tersebut justru digunakan untuk melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Orang-orang yang demikian ini menelantarkan kewajibannya dan tidak memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Pada waktu kecil, waktunya habis untuk bermain bahkan ketika dewasa ia tidak menggunakan usia tersebut dengan baik.
Mereka rela menghabiskan waktu untuk menabung demi bisa berjalan-jalan daripada untuk menunaikan ibadah habis. Ada pula yang menghabiskan banyak waktunya untuk berfoya-foya atau bermain gadget seharian. Namun mereka tidak betah jika disuruh duduk dan berdzikir. Mereka lalai akan usia karena tidak menyadari adanya hari pembalasan di akhirat kelak.
4. Fitnah Isi Hati
Selain usia yang buruk, ada lagi fitnah isi hati. Maksud dari khutbah yang disampaikan oleh Umar bin Khattab itu ialah perasaan dan lintasan pikiran yang tidak terpuji. Seperti perasaan dendam, dengki dan akhidah yang menyimpang.
Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa kebaikan seluruh diri kita tergantung kebaikan hati. Oleh karena itu, mohonlah kepada Allah SWT agar senantiasa memperbaiki hati kita. Agar segala sesuatu yang kita lakukan sesuai dengan perintah-Nya dan tidak terjadi penyimpangan.
5. Siksa Kubur
Perkara terakhir yang harus membuat kita senantiasa berlindung yakni siksa kubur. Umar bin Khattab meminta kepada Allah agar dilindungi dari siksa kubur tersebut. Sebab siksaan ini bermula dari kecerobohan manusia dalam menjalan perintah-Nya ataupun menjauhi larangan-Nya.
Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Contoh lainnya dari kepengecutan adalah orang yang membatalkan niatnya untuk berjilbab hanya karena tidak berani untuk menerima komentar dari teman-temannya. Sikap hati yang lemah ini membuat banyak orang terjerumus dalam lembah kenistaan hanya demi mengikuti tren saja.
Allah mengecam kalangan ini dalam firman-Nya, "Dan di antara manusia ada yang berkata, 'Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir', padahal sebenarnya mereka tidak beriman. Mereka hendak menipu Allah dan kaum beriman, padahal mereka tidak menipu melainkan dirinya sendiri, sedangkan mereka tidak menyadarinya. Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah semakin memperparah penyakitnya. Bagi mereka siksa yang pedih disebabkan kebohongan mereka'," (QS. Al-Baqarah: 8-10).
3. Usia yang Buruk
Perkara selanjutnya adalah usia yang buruk, maksud dari kata-kata tersebut yakni ketiadaan berkah. Usia yang tidak memiliki keberkahan yaitu usia yang tidak diisi dengan kebajikan dan amal kebaikan. Usia tersebut justru digunakan untuk melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Orang-orang yang demikian ini menelantarkan kewajibannya dan tidak memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Pada waktu kecil, waktunya habis untuk bermain bahkan ketika dewasa ia tidak menggunakan usia tersebut dengan baik.
Mereka rela menghabiskan waktu untuk menabung demi bisa berjalan-jalan daripada untuk menunaikan ibadah habis. Ada pula yang menghabiskan banyak waktunya untuk berfoya-foya atau bermain gadget seharian. Namun mereka tidak betah jika disuruh duduk dan berdzikir. Mereka lalai akan usia karena tidak menyadari adanya hari pembalasan di akhirat kelak.
4. Fitnah Isi Hati
Selain usia yang buruk, ada lagi fitnah isi hati. Maksud dari khutbah yang disampaikan oleh Umar bin Khattab itu ialah perasaan dan lintasan pikiran yang tidak terpuji. Seperti perasaan dendam, dengki dan akhidah yang menyimpang.
Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa kebaikan seluruh diri kita tergantung kebaikan hati. Oleh karena itu, mohonlah kepada Allah SWT agar senantiasa memperbaiki hati kita. Agar segala sesuatu yang kita lakukan sesuai dengan perintah-Nya dan tidak terjadi penyimpangan.
5. Siksa Kubur
Perkara terakhir yang harus membuat kita senantiasa berlindung yakni siksa kubur. Umar bin Khattab meminta kepada Allah agar dilindungi dari siksa kubur tersebut. Sebab siksaan ini bermula dari kecerobohan manusia dalam menjalan perintah-Nya ataupun menjauhi larangan-Nya.
Demikianlah Artikel Ingin Selamat Dunia Akhirat, Lindungi Diri Anda dari 5 Hal Ini
Sekianlah artikel Ingin Selamat Dunia Akhirat, Lindungi Diri Anda dari 5 Hal Ini kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Ingin Selamat Dunia Akhirat, Lindungi Diri Anda dari 5 Hal Ini dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/10/ingin-selamat-dunia-akhirat-lindungi.html
Loading...
0 Response to "Ingin Selamat Dunia Akhirat, Lindungi Diri Anda dari 5 Hal Ini"
Posting Komentar