Loading...

Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam

Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam
link : Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam

Banyak Dicari


    Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam

    MetrominiNews - Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan ORANG YANG MEMUTAR-MUTAR LIDAHNYA MEMBACA AL KITAB, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "itu dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.

    Baca lebih lanjut

    Ayat di atas menerangkan salah satu perilaku ahli kitab, yaitu menyelewengkan ayat-ayat Allah.
    Selama ini istilah ahli kitab diasosiasikan kepada kelompok Yahudi dan Nasrani. Padahal menurut ayat-ayat Al Quran, kata ahli kitab adalah sebutan bagi siapa saja yang menguasai kitabullah, entah itu Taurat, Injil, maupun Al Quran itu sendiri.

    Mau bukti nyata bahwa di kalangan ummat Islam juga ada Ahli Quran (baca: ahli kitab) yang suka bersilat lidah dengan ayat-ayat Al Quran?
    Ini dia contohnya:

    DALIL MANA YANG LARANG UCAPKAN SELAMAT NATAL?
    AL-KAFIRUN?
    Diriwayatkan Ibnu Ishak, suatu hari orang-orang ARAB QURAISH mendatangi Nabi Muhammad & berkata, "Wahai Muhammad, bagaimana bila kita bekerja-sama dalam ibadah? Kami akan menyembah yang kau sembah, tapi kau juga menyembah yang kami sembah."
    Turunlah firman Allah لَكُم دينُكُم وَلِيَ دينِ , "Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku" (Al-Quran, surat Al-Kafirun, ayat 6). ini adalah ASBABUN NUZUL (sebab turun ayat) Al-Kafirun, ditujukan kepada Arab Quraish yang mengajak MENYATUKAN AGAMA.

    Apakah mengucapkan "Selamat Natal" artinya kita MENYATUKAN AGAMA Islam & Kristiani? Ucapan selamat tak lebih dari ADAB SANTUN tidak ada bedanya dengan ucapan "Selamat Ulang Tahun", atau "Selamat Menempuh Hidup Baru" bagi pasangan baru menikah, atau saat mendengar istri kawan baru hamil. Masalahnya dimana? TIDAK ADA urusannya dengan Akidah, hanya adab BERBAGI BAHAGIA. tidak kurang tidak lebih, karena kita manusia, bukan binatang. Menggunakan Al-Kafirun yang ditujukan kepada ARAB Quraish karena mengajak MENYATUKAN agama untuk mengharamkan "Selamat Natal" jelas Jaka Sembung Bawa Golok!
    DALIL MENYERUPAI KAUM?
    Syahadat Islam adalah, "Ashadu allailaha illallah, wa'ashadu anna Muhammadar Rosulullah". MENGAPA HARUS ADA kalimat "dan Muhammad utusan Allah"? Karena ISLAM DITURUNKAN kepada Nabi Muhammad SAW.
    Apa boleh Syahadat "dan Musa utusan Allah"?
    Apa boleh Syahadat "dan Isa utusan Allah"?
    Mengapa harus "dan Muhammad utusan Allah?"
    KARENA ALQURAN (ISLAM) MUKZIZAT MUHAMMAD. Islam turun kepada Nabi Muhammad menyempurnakan agama-agama yang sudah turun SEBELUM Islam. Agama YUDAISME (Taurah) yang turun kepada Nabi Musa. Agama NASRANI (injil) yang turun kepada Nabi isa (Yesus). ISLAM PUNYA NABI MUHAMMAD.

    Agama YUDAISME turun kepada Musa
    sebelum Islam turun kepada Muhammad
    Agama KRISTIANI turun kepada Isa (Yesus)
    sebelum Islam turun kepada Muhammad
    CADAR ADALAH TRADISI YUDAISME
    SUNAT ADALAH TRADISI YUDAISME
    HIJAB ADALAH TRADISI KRISTIANI
    Cadar, Sunat, Hijab adalah tradisi agama YUDAISME dan KRISTIANI yang sudah dilakukan oleh bangsa Yahudi (bani Israil) dan umat Nasrani JAUH SEBELUM Islam turun kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan agama-agama sebelumnya.
    ARTINYA: bila memaksakan dalil "Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia akan menjadi kaum tersebut" untuk mengharamkan ucapan Selamat Natal..
    MAKA BERCADAR JADI YAHUDI
    MAKA DISUNAT JADI YAHUDI
    MAKA BERHIJAB JADI KRISTEN
    Berdasarkan KAJIAN inilah Ulama-Ulama Besar Indonesia yang bergelar PROFESOR DOKTOR yang pasti pintar dan menguasai ilmu Islam yang luhur menetapkan umat Muslim BOLEH mengucapkan "Selamat Natal"..

    Disalin dari Fb DR. KH. Said Aqil Siradj.

    Apa yang diuraikan oleh akun dengan nama DR KH Said Aqil Siradj di halaman medsosnya inilah yang dimaksud dengan menduga-duga dalam agama. Dia tidak mendasarkan ucapannya pada fakta ayat Al Quran. Yang dia kemukakan hanyalah pandangan hidupnya berdasarkan pendapat akal pikirannya.

    Faktanya yaitu:
    1. Yudaisme adalah agama orang Yahudi dan Kristen adalah Agama ummat Nasrani sepeninggal Al Masih. Baik Yudaisme maupun Kristen bukanlah agama yang dibawa oleh nabi Allah. Keduanya adalah agama jadi-jadian yang diciptakan oleh para Ahli Kitab fasik. Adapun nabi Musa dan nabi Isa sama-sama mengajarkan agama (ciptaan) Allah yang satu. Tidak percaya? Coba saja cari kata kunci "agama+Yudaisme+kristen" di dalam kitab suci mereka untuk membuktikan bahwa itu adalah nama agama yang dianut oleh nabi Allah Musa dan Isa. Tidak ada!

    Kata kristen itu sendiri tidak pernah diucapkan oleh Yesus. Kata kristen baru muncul jauh setelah kepergian Al Masih dan tentu saja diluar sepengetahuan beliau.
    Nabi Musa juga tidak pernah mengucapkan kata yudaisme atau agama Yahudi sebagai agamanya. Kata-kata itu keluar dari mereka yang hidup jauh di luar masa kenabian Musa.

    Kisah Para Rasul 11:26 (TB):
    Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu UNTUK PERTAMA KALINYA DISEBUT KRISTEN.

    Yohanes 3:1 (TB)
    Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin AGAMA YAHUDI.
    [Kata Agama yahudi keluar dari mulut Yohanes. Yang dia maksud agama Yahudi ialah ajaran agama ahli Taurat.]

    2. Khitan adalah tradisi (millah) Ibrahim, bukan tradisi Yudaisme.

    Kejadian 17:9-10 (TB):
    Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
    Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu
    Loading...
    serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;

    Dengan demikian, melaksanakan khitan bukan berarti mengikuti agama Yahudi, melainkan mengikuti millah Ibrahim yang bukan Yahudi maupun Nasrani.

    قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
    Katakanlah: "Maha Benar Allah". Maka IKUTILAH MILLAH (TRADISI) IBRAHIM YANG LURUS, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.

    مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
    Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.

    Berdasarkan bukti ayat Bibel di atas, terbukti bahwa akun dengan nama DR KH Said Aqil Siradj ini berperilaku layaknya ahli kitab fasik. Minimal dia telah menyembunyikan kebenaran Taurat dan Al Quran. Dan maksimal dia telah memutar balikkan ayat-ayar Al Quran.

    Orang seperti ini ternyata banyak berkeliaran di kalangan ummat Islam. Mereka biasanya punya kedudukan penting di lembaga pendidikan Islam, di media elektronik, dan di pemerintahan. Lantas apa sebutan untuk mereka? Ulama? Jauh sekali!

    Selamat Natal = Yang merayakan Natal Selamat

    Ucapan selamat kepada pemeluk suatu agama berkenaan dengan akidah agamanya sangat bertentangan dengan inti ajaran Allah.

    Pertama, orang yang merayakan natal meyakini Al Masih sebagai Tuhan. Dengan mengucapkan selamat, artinya kita membenarkan kepercayaan mereka. Ini tidak sesuai dengan ayat berikut:

    لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ۗ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
    Sesungguhnya TELAH KAFIRLAH ORANG-ORANG YANG BERKATA: "SESUNGGUHNYA ALLAH ITU IALAH AL MASIH PUTERA MARYAM" . Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

    Ucapan yang benar kepada mereka bukanlah selamat, tetapi seperti ini:

    أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

    AH (CELAKALAH) KAMU dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?

    وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ
    Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka CELAKALAH ORANG-ORANG KAFIR itu karena mereka akan masuk neraka.

    Ke-dua, menggunakan surah Al Kafirun dianggap tidak nyambung dengan pelarangan pengucapan "Selamat Natal" adalah pemutar balikan lidah.

    Surah Al Kafirun adalah penegasan kembali soalal wala wa al bara ummat muslimat terhadap kepercayaan yang sesat. Melalui surah Al Kafirun seorang mukmin sejati disuruh takfir kepada peribadatan kepada selain Allah. Salah satunya adalah takfir kepada ajaran natalan yang di dalamnya terdapat kepercayaan penuhanan terharap Al Masih.

    Pengamalan surah Al Kafirun yang tepat adalah seperti mengucapkan kata-kata ini: "wahai orang kafir Nasrani yang mempertuhankan Al Masih, Silakan kamu saja yang natalan. Itu perayaan ibadat kamu, bukan perayaanku. Tapi ketahuilah, kamu tidak akan selamat karena kamu telah menyimpang dari ajaran Al Masih sebenarnya."

    Kira-kira seperti itu. Mengucapkan kata selamat natal justru bertentangan dengan jiwa surah Al Kafirun dan bertentangan dengan ayat ini:

    فَأْتِيَاهُ فَقُولَا إِنَّا رَسُولَا رَبِّكَ فَأَرْسِلْ مَعَنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا تُعَذِّبْهُمْ ۖ قَدْ جِئْنَاكَ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَىٰ
    Maka datanglah kamu berdua kepadanya dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti dari Tuhanmu. Dan KESELAMATAN ITU DILIMPAHKAN KEPADA ORANG YANG MENGIKUTI PETUNJUK.

    Karena ummat kristen tidak mengikuti petunjuk, maka mustahil mereka mendapatkan keselamatan. Ini artinya mengucapkan selamat natal adalah bertentangan dengan ajaran Allah.

    3. Mengucapkan Selamat Natal bukan Sunnah Rasul.

    Tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa nabi Muhammad pernah mengucapkan "Selamat Natal" kepada pemeluk Nasrani. Jadi mendoakan selamat kepada ummat Nasrani di hari kelahiran Al Masih adalah bid'ah sesat.

    Terakhir, saya ingin menanggapi pernyataan tak mendasar ini:

    Berdasarkan KAJIAN inilah Ulama-Ulama Besar Indonesia yang bergelar PROFESOR DOKTOR yang pasti pintar dan menguasai ilmu Islam yang luhur menetapkan umat Muslim BOLEH mengucapkan "Selamat Natal"..

    Gelar prestasi akademik seseorang tidak otomatis menjadikan orang itu ada di jalan yang benar. Kebenaran itu soal hati yang lurus, bukan otak yang pintar.

    Jalanallah.wordpress.com



    Demikianlah Artikel Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam

    Sekianlah artikel Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/10/inilah-bukti-kalau-ahli-kitab-juga-dari.html
    Loading...

    Subscribe to receive free email updates:

    Related Posts :

    0 Response to "Inilah Bukti Kalau Ahli Kitab Juga Dari Orang Islam"

    Posting Komentar