Loading...

Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang

Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang
link : Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang

Banyak Dicari


Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang

Loading...
http://ift.tt/1vQ4QC9

Beginilah anak pertama...
Bahunya harus sekuat baja, hatinya harus setegar karang.

Tak ada yang tahu bagaimana dalam proses perjuangannya yang terlihat tangguh dan tegar itu ia bisa menangis sejadi-jadinya sendirian, ia tertatih berusaha melawan keterbatasan, ia bersikeras menerjang nasib keberuntungan.

Tak ada tempat meminta tolong bagi anak pertama, kecuali dirinya sendiri dan Allah. Tak ada tempat meminta yang akan menjadikannya payah, tak ada tempat merengek yg akan membuatnya tampak lemah. Ketika terpaksa meminjam pada teman, hati kecilnya selalu berteriak, "Saya harus segera sukses agar kelak bisa bantu orang lain juga." Ya, mandiri. Dibentuk mandiri atau terbentuk mandiri.

Menurut penelitian, anak pertama perempuan berpotensi lebih hebat dari anak pertama laki-laki. Menurutku itu karna ketika anak pertama perempuan merasakan pahit kehidupannya saat masih menjadi anak, naluri keibuan memanggilnya untuk tidak membiarkan anak-anaknya kelak menderita sepertinya.

Aku menggadaikan masa remajaku hanya menjadi kutu buku untuk bisa dapat beasiswa sejak SMP sampai lulus kuliah, motivasiku adalah agar punya bekal untuk mendidik anak dan menopang ekonomi keluarga.

Alhamdulillah punya suami juga anak pertama. Sehati sepaham dalam berjuang menjalani kehidupan. Betapapun kami mengalah pada kehidupan sebelumnya, meskipun tak banyak prestasi yang kami capai, yang terpenting hidup anak-anak kami kelak harus lebih mudah dari kami.

Itulah kami, anak pertama yang sering tak diperhitungkan.

Sumber: http://ift.tt/2g2rogp



Demikianlah Artikel Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang

Sekianlah artikel Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/11/anak-pertama-bahunya-harus-sekuat-baja.html
Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang"

Posting Komentar