Loading...

Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI?

Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI? - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI?
link : Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI?

Banyak Dicari


    Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI?





    Keberadaan peci atau kopiah yang dikenakan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat membacakan dekrit pembubaran DPR RI luput dari perhatian. Peci bersejarah berwarna cokelat ini masih tersimpan aman di Sidoarjo, Jawa Timur.






    Dan Gus Dur juga menyertakan selembar surat sertifikat sebagai bukti keaslian kopiah bertuliskan 'Presiden' itu. Jadi jika ada yang mempersoalkan, surat yang ditandatangani Gus Dur sebagai jawabannya.

    "Almarhum Gus Dur sudah menyiapkan sertifikat untuk mengantisipasi jika ada yang mempersoalkan kopiah itu di kemudian hari," kata M Zurqoni, warga asli Keputran Pejambon yang kini tinggal di Kureksari, Sidoarjo kepada detikcom, Sabtu (24/12/2016) malam.

    M Zurqoni merupakan menantu dari Abdul Mujib Manan, pria yang mendapat pemberian kopiah dari gus Dur tersebut. Zurqoni bersama istrinya yang bernama Yuyun hingga saat ini setia merawat kopiah saksi sejarah tersebut sejak 2001. Diceritakan Zurqoni, mertuanya saat itu diangkat menjadi Sekretaris Presiden dan mendapatkan kenang-kenangan dari Gus Dur berupa kopiah itu.

    "Kopiah ini hadiah khusus dari Gus Dur untuk almarhum mertua saya saat (Gus Dur) berhenti menjadi Presiden," ungkap Zurqoni yang kini menekuni usaha Warung Mbah Cokro di kawasan Prapen, Surabaya.

    Bagi Zurqoni dan keluarganya, kopiah tersebut sangat tak bernilai harganya. Sejarah telah mencatat Gus Dur mengenakannya saat mengeluarkan Dekrit Presiden pembubaran DPR pada tahun 2001.

    "Jika kami rindu Gus Dur dan joke-joke ringan yang berbobot dan tajam, kami melihat kopiah ini," kata Zurqoni dengan tersenyum.

    Sayangnya Zurqoni tidak bisa mengambil kopiah dan sertifikat yang disimpan di almari rumahnya karena kuncinya dibawa sang istri yang sedang berlibur ke Ponorogo.

    Untuk menularkan gagasan Gus Dur yang peduli nasib wong cilik dan demokrasi, Zurqoni kadang membawa kopiah legendaris itu ke warung kopi miliknya yang bertagline "Indonesia Masih Ada" itu.

    "Di warung saya kan sebagian besar konsumennya mahasiswa atau anak-anak muda, saya mencoba menularkan semangat Gus Dur yang pro pluralisme dan menghormati demokrasi," katanya.

    Ia lantas menceritakan kisah pertemuan mertuanya dengan Gus Dur ketika menjadi presiden. Saat itu Gus Dur menghadiri acara kenegaraan di Tugu Pahlawan.

    Mendadak Gus Dur memerintahkan Imam Utomo yang saat itu menjabat Gubernur Jatim untuk mencari Abdul Mudjib Manan.

    Setelah ditemukan, Abdul Mujib Manan yang saat itu menjadi dosen di IAIN Sunan Ampel pun diangkat menjadi staf ahli dan selanjutnya meningkat menempati posisi sekretaris presiden pada tahun 1 Desember 2000.


    Loading...
    style="background: rgb(249, 249, 249); display: inline-block; padding-bottom: 10px; width: 540px"> Zerqoni ketika mengenakan kopiah Gus Dur di warungnya/istimewaFoto: Foto: Istimewa
    Zerqoni ketika mengenakan kopiah Gus Dur di warungnya/istimewa
    Nah, setelah Gus Dur lengser, kopiah yang biasa dikenakan saat menjadi presiden diserahkan kepada Abdul Mudjib Manan sebagai kenang-kenangan.

    Untuk otentifikasi keaslian kopiah itu, Gus Dur menuliskan surat penyataan yang ditandatangani pada 24 Juli 2001, saat yang sama ketika Gus Dur meninggalkan Istana.

    Dalam selembar surat bermaterai Rp 6.000 itu, Gus Dur menyatakan telah memberikan peci kepada Abdul Mudjib Manan. Di surat tersebut ditulis ciri-ciri kopiah tersebut antara lain: terbuat dari bahan sejenis akar-akaran, di kedua sisi tertulis Gus Dur dan Presiden RI.

    Dalam surat disebutkan juga "Peci tersebut saya pakai pada saat dibacakan dekrit Presiden RI pada tanggal 23 Juli 2001".
    Berikut petikan surat pernyataan Gus Dur terkait peci tersebut:

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : KH Abdurrahman Wahid
    Pekerjaan: mantan Presiden RI ke IV
    Alamat: Jalan Warung Sila, Gg Munawaroh, Ciganjur-Jakarta

    Menyatakan bahwa saya telah memberikan sebuah peci kepada:

    Nama: Abd Mudjib Manan
    Pekerjaan: - mantan Sekretaris Presiden RI
    - Dosen Fakultas Dakwan IAIN Sunan Ampel Surabaya
    Alamat: Makarya, Binangun Blok G no 17, Waru Sidoarjo

    Adapun ciri-ciri peci tersebut, antara lain:
    1. Terbuat dari bahan sejenis akar-akaran
    2. Di kedua sisinya bertuliskan 'Gus Dur Presiden Republik Indonesia'
    3. Peci tersebut saya pakai pada saat pengumuman Dekrit Presiden RI pada tanggal 23 Juli 2001

    Demikian pernyataan surat ini saya buat untuk digunakan seperlunya

    Jakarta, 24 Juli 2001

    Yang menyatakan

    KH Abdurrahman Wahid 
    (ugik/jor)

    Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


    Demikianlah Artikel Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI?

    Sekianlah artikel Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI? dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/12/apa-kabar-kopiah-gus-dur-saat-terbitkan.html
    Loading...

    Subscribe to receive free email updates:

    Related Posts :

    0 Response to "Apa Kabar Kopiah Gus Dur Saat Terbitkan Dekrit Pembubaran DPR RI?"

    Posting Komentar