Loading...

Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak

Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak
link : Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak

Banyak Dicari


Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak

Loading...
MetrominiNews - Dalil-dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak.

DALIL AL-QUR'AN
1. Allah SWT berfirman:


وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَـيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْ  ۚ  لَا تَعْلَمُوْنَهُمُ  ۚ  اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْ  ؕ  وَمَا تُـنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْـتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka --untuk memerangi mereka-- kekuatan apa saja yang kalian sanggupi --Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wassalam menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan kekuatan adalah ar-ramyu atau pasukan pemanah. Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim-- dan dari kuda-kuda yang ditambat --lafal ribath berbentuk mashdar, artinya kuda-kuda yang sengaja disediakan untuk berperang di jalan Allah--  untuk membuat takut --kalian membuat gentar-- dengan adanya persiapan itu musuh Allah dan musuh kalian --artinya orang-orang kafir Mekah-- dan orang-orang yang selain mereka --terdiri dari orang-orang munafik atau orang-orang Yahudi-- yang kalian tidak mengetahuinya sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kalian nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalaskan kepada kalian dengan balasan yang cukup --yakni pahalanya-- dan kalian tidak akan dianiaya --tidak akan dikurangi sedikit pun dari pahala kalian--." (QS. Al-Anfal: Ayat 60)

DALIL DARI AL-HADITS DAN ATSAR

1. Hadist Nabi Sholallohu 'Alaihi Wassalam:

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْب، أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي عَلِيٍّ ثُمَامة بْنِ شُفَيّ، أَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يَقُولُ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ: {وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ} أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ، أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Harun ibnu Ma'ruf telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepada kami Amr ibnul Haris, dari Abu Ali Sumamah ibnu Syafi (saudara lelaki Uqbah ibnu Amir). Ia pernah mendengar Uqbah ibnu Amir mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda di atas mimbarnya: 

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi." 
"Ingatlah, sesungguhnya kekuatan itu terletak pada pasukan pemanah. Ingatlah, sesungguhnya kekuatan itu terletak pada pasukan pemanah!"

Imam Muslim meriwayatkannya dari Harun ibnu Ma'ruf, Imam Abu Daud dari Sa'id ibnu Mansur, sedangkan Ibnu Majah dari Yunus ibnu Abdul A'la. Ketiga-tiganya (yakni Harun, Sa'id, dan Yunus) dari Abdullah ibnu Wahb dengan sanad yang sama.

2. Hadits Nabi Sholallohu 'Alaihi Wassalam:

Dari sahabat 'Uqbah bin 'Amir:
سمعتُ رسولَ اللهِ صلَّى الله
ُ عليه وسلَّمَ ، وهو على المنبرِ ، يقول  وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ . ألا إنَّ القوةَ الرميُ . ألا إنَّ القوةَ الرميُ . ألا إنَّ القوةَ الرميُ

"Aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berkhutbah di atas mimbar. Tentang ayat 'dan persiapkanlah bagi mereka al quwwah (kekuatan) yang kalian mampu' (QS. Al Anfal: 60)
Rasulullah bersabda:

'Ketahuilah bahwa al quwwah itu adalah skill menembak (sampai 3 kali)'". (HR. Muslim 1917)

3. Hadits Nabi Sholallohu 'Alaihi Wassalam:

مَن بلغَ بسَهْمٍ في سبيلِ اللَّهِ ، فَهوَ لَهُ درجةٌ في الجنَّة فبلَّغتُ يومئذٍ ستَّةَ عشرَ سَهْمًا قالَ : وسَمِعْتُ رسولَ اللَّهِ يقولُ : مَن رمى بسَهْمٍ في سبيلِ اللَّهِ فَهوَ عدلُ محرَّر
"Barangsiapa yang menembak satu panah yang mengenai musuh dalam jihad fii sabilillah, baginya satu derajat di surga."
(Abu Najih As Sulami -perawi hadits- berkata) "Dan panahku hari ini mengenai musuh sebanyak 16x."
Aku juga mendengar Rasulullah bersabda: 
'Barangsiapa yang menembak satu panah dalam jihad fii sabiilillah setara dengan memerdekakan budak'". (HR. An Nasa-i 3143)

4. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

ستفتح عليكم أرضون ويكفيكهم الله فلا تعجز أحدكم أن يلهو بسهمه"
"Kelak negeri-negeri akan ditaklukkan untuk kalian, dan Allah mencukupkan itu semua atas kalian, maka janganlah salah seorang diantara kalian merasa malas untuk memainkan panahnya". (HR. Muslim 1918)

5. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

من تعلَّم الرميَ ثم نسِيَه ؛ فهي نعمةٌ جحَدها
"Barangsiapa yang belajar menembak lalu ia melupakannya, maka itu termasuk nikmat yang ia durhakai (membangkang)". (HR Ath Thabrani dalam Mu'jam Ash Shaghir no.4309, Shahih At Targhib1294)

6. Imam Nawawi ketika menjelaskan hadits:

ألا إنَّ القوةَ الرمي
ُ"ketahuilah bahwa al quwwah itu adalah skill menembak".

Beliau menjelaskan:
"Dalam hadits ini dan hadits-hadits lain yang semakna ada keutamaan skill menembak serta keutamaan skill militer, juga anjuran untuk memberi perhatian pada hal tersebut dengan niat untuk jihad fii sabiilillah. Termasuk juga latihan keberanian dan latihan penggunaan segala jenis senjata. Juga perlombaan kuda, serta hal-hal lain yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maksud dari semua ini adalah untuk latihan perang, mengasah skilldan mengolah-ragakan badan". (Syarh Shahih Muslim, 4/57).

7. Ali Al Qari ketika menjelaskan hadits:

ستفتح عليكم أرضون ويكفيكهم الله فلا تعجز أحدكم أن يلهو بسهمه
"Kelak negeri-negeri akan ditaklukkan untuk kalian, dan Allah mencukupkan itu semua atas kalian, maka janganlah salah seorang diantara kalian merasa malas untuk memainkan panahnya"

Beliau menjelaskan:
"Al Muzhahir berkata, 'maksudnya orang Romawi sebagian besar dalam perang mereka menggunakan panah. Maka hendaknya kalian belajar memanah sehingga bisa menandingi orang Romawi lalu Allah akan membuka negeri Romawi untuk kalian dan mencegah keburukan orang Romawi atas kalian. Dan jika Romawi sudah ditaklukkan, janganlah tinggalkan latihan memanah dengan berkata, kita sudah tidak butuh lagi skill memanah untuk memerangi mereka. Jangan begitu, bahkan pelajarilah terus-menerus skill memanah karena itu akan kalian butuhkan selamanya'.

Al Asyraf berkata:
'Tidak selayaknya kalian malas belajar memanah sampai tiba waktunya untuk menaklukan negeri Romawi, maka Allah pasti menolong kalian untuk menaklukannya. Ini adalah dorongan dari Rasulullah Shalawatullah 'alaihi untuk berlatih memanah. Artinya, bermain-main dengan panahan itu tidak terlarang'.

Ath Thibi berkata,
'Nampaknya pandangan yang kedua lebih tepat karena huruf fa dalam kalimat فلا يعجز adalah "fa" sababiyyah. Seolah-olah beliau berkata, Allah Ta'ala sebentar lagi akan membukakan negeri Romawi untuk kalian dan mereka itu ahli memanah. Dan Allah akan mencegah makar mereka atas kalian dengan sebab skill memanah kalian. Oleh karena itu janganlah kalian malas untuk menyibukkan diri dengan panah kalian. Artinya, hendaknya kalian bersemangat dalam perkara panah-memanah, berlatihlah dan pegang skill tersebut dengan gigi geraham. Sampai ketika tiba waktunya untuk memerangi Romawi, kalian sudah hebat dalam hal itu'. Sebab dianjurkan menjadikan panahan sebagai lahwun karena adanya kecenderungan untuk menyukai latihan memanah juga menyukai pertandingan dan perlombaan memanah. Karena jiwa manusia itu punya kecenderungan besar kepada perkara-perkara lahwun". (Mirqatul Mafatih, 6/2499).

...Dan masih banyak lagi hadist dan atsar yang menjelaskan tentang perintah dan kewajiban melakukan pelatihan melempar, memanah, dan menembak ini..







Demikianlah Artikel Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak

Sekianlah artikel Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/12/dalil-perintah-dan-kewajiban-berlatih.html
Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dalil Perintah dan Kewajiban Berlatih Melempar, Memanah dan Menembak"

Posting Komentar