Loading...

KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah

KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah
link : KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah

Banyak Dicari


    KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah


     Penuturan Muhammad Ilham yang sangat inspiratif yang membuktikan betapa toleransi Umat Islam membuat betah karyawan non-Muslim. Tak ada paksaan kuncinya. (studi kasus di Bank Syariah Mandiri/BSM)

    [Muhammad Ilham]:

    Dulu saat saya masih bekerja di BSM, saya sempat ditugaskan di satu divisi. Saat hari pertama masuk divisi tersebut, saya terkejut.. kok ada karyawati tidak memakai jilbab.. sebagai seorang pengawas kepatuhan (ciyeee, prett) saya bisa langsung menegurnya.. pemakaian jilbab adalah kewajiban setiap karyawati yang bekerja di BSM, dibuat aturannya dan di hukum positifkan lewat Surat Edaran Standar Layanan Bank Syariah Mandiri Nomor.. (hahaha)

    Namun, saya tidak melakukan hal itu.. karyawati yang tidak berjilbab belum menjadi fokus perhatian saya, temuan2 di divisi tersebutlah
    Loading...
    yang menjadi fokus utama saya, untuk
    dilakukan tindakan koreksi dan pencegahannya (sadaaaaappppp)..

    Saat lagi review beberapa dokumen kredit yang bermasalah, karyawati tidak berjilbab itu lewat didepan saya.. saya tersenyum saja... dan ibu itu pun tersenyum..

    Dan rekan kerja saya yang di divisi itu, nampaknya paham pasti saya bertanya dalam hati.. (kenapa karyawati ini tidak berjilbab)

    "Dia non muslim bro".. kata rekan saya.

    Saya langsung menoleh, "hah!?"..

    Iya, sisa (karyawan) bank yang di merger jaman dulu.. temen2nya pada milih Bank Mandiri, nggak tahu kenapa dia bertahan milih di BSM.. dia satu2nya karyawati non islam skrg, dulu masih berdua, tapi dah pensiun..

    Masya Allah.. asli, saya kaget.. sambil mikir2 jumlah karyawan pada saat itu 15.000 orang lebih.. seluruh pelatihan, pengembangan karyawan, ujian, budaya kerja, semua hal.. sampe slip gaji kami saat itu ditulis, "semoga membawa keberkahan untuk anda".. semuanya tdk lepas dari nuansa islam.. tapi kok masih ada karyawan non islam yang betah kerja disini..

    Pada saat itu, saya mengucap asma Allah.. subhanallah.. inilah islam, agama Rahmat.. agama pelindung bagi agama lainnya.. akhlaq santun yang menjadi doktrin islam, barangkali membuat betah karyawati tersebut..

    Dia tidak dipaksa pakai jilbab, tidak dipaksa ikut pengajian rutin karyawan, tidak dipaksa ikut ujian yang byk hafalan dan tulisan arabnya..***

    Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !


    Demikianlah Artikel KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah

    Sekianlah artikel KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/12/kisah-nyata-begitu-toleransinya-umat.html
    Loading...

    Subscribe to receive free email updates:

    Related Posts :

    0 Response to "KISAH NYATA : Begitu Toleransinya Umat Islam, Sampai-sampai Karyawati Non-Muslim Betah di Bank Syariah"

    Posting Komentar