Loading...
- Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul :
link :

Banyak Dicari



    Adakah benih kebencian yang kalian lihat pada wajah kami ?

    Sepertinya sudah menjadi opini publik bahwa metode dakwah Hizbut Tahrir adalah menentang sistem kufur (demokrasi), mengkritik habis-habisan kebijakan pemerintah yg melenceng dari aturan Allah, dan membongkar makar seluruh kafir harbi fi'lan yang ingin meredupkan cahaya Islam.

    Tak sedikit yg menilai bahwa dakwahnya keras, tegas, dan bahkan dianggap radikal. Tak perlu jauh-jauh, Mama saya sendiri pun sampai saat ini menyatakan bahwa Hizb itu banyak sekali aturannya yang tidak boleh. Tapi sejauh ini, beliau juga menilai konsistensi saya "berupaya" menerapkan yang saya serukan itu. Beliau juga sering membandingkan pemahaman Islam saya dengan yang lainnya.

    Tahun lalu saat saya menjemputnya dikantor, beliau menunjukkan kepada saya anak temannya yang lulusan pesantren. Tapi menurut beliau, penampilan saya masih jauh lebih Islami dari anak temannya yang notebenenya sebagai lulusan pesantren sementara saya hanya ikut kajian biasa tapi implemetasinya real. Pernah pula beliau mengikuti kajian, tapi beliau membandingkan lagi bahwa pemahaman saya sudah lebih dahulu disampaikan kpd beliau tentang konten itu. Pokoknya apa-apa yang saya serukan ke Beliau, pasti dikroscek. Mungkin atas dasar itu pula, beliau tidak lagi melarang saya untuk menetap di harokah ini. Alhamdulillah. Semua terjadi atas kuasa Allah. Tapi sungguh sy masih belajar juga dan masih perlu bimbingan dari semuanya. Mohon doanya juga semoga Allah mudahkan saya istiqomah dan senantiasa berprogres dalam ketaatan.

    Nah, terkait dakwah HT yang sering dipermasalahkan publik mengenai kritik penguasa di depan umum. Bolehkah demikian? kita bahas dalilnya dulu. Biasanya dalil yg dipakai: "Barang siapa yang ingin menasehati penguasa, maka janganlah menyatakannya didepan umum dengan terang-terangan. Hendaklah ia memegang tangan penguasa itu (dan mengajakanya ketempat tersembunyi). Maka bila penguasa itu mau mendengar nasehat
    Loading...
    tersebut itulah memang yang diharapkan. Tetapi bila tidak mau mendengar nasehat itu sungguh penasehat itu telah menunaikan apa yang diwajibkan atasnya" (HR. Ibnu Abi Ashim dl kitab as-sunnah, riwayat Ahmad dalam kitab Musnad dan riwayat Al Hakim dalam kitab Mustadrak).

    Tapi bagaimana kalau ada yang mengatakan hadits ini Dha'if ? Mungkin bisa di rujuk pada Kitab Adh-Dhu'afa' Al-kabir karya Al-Imam Al-'Uqaili. Sehingga muncul pertanyaan, apakah ketika dalil larangan mengkritisi penguasa di depan umum itu dha'if kemudian kita boleh mengoreksi penguasa dihadapan umum (Secara Terbuka)? Jawabannya BOLEH jika dapat mendatangkan maslahat.

    Boleh mengkoreksi atau kritik pemerintah secara terbuka selama dapat mendatangkan maslahat, maslahat dalam kasus ini apa? Ummat menjadi sadar bahwa sistem demokrasi saat inilah yang menjadi biang kerok ummat Islam terpecah belah. "Dan tentu dari sini melahirkan kesadaran akan pentingnya persatuan dan berlapang dada dalam menyikapi perkara ikhtilaf". Sebab mengkritik penguasa di depan umum pun juga didasarkan pada dalil "Seutama-utamanya jihad adalah menyampaikan kalimat yang adil (yang haq) kepada penguasa yang zalim "(HR Abu Dawud 4346, At-Tirmidzi 2265 dan Ibnu Majah 4011). Dalil ini Mutlak, artinya disyariátkan mengkritik penguasa yakni tanpa batasan tertentu mengenai caranya (terbuka atau tertutup).

    Terbuka atau tertutup bukan soal salah benarnya, tetapi soal efektifitasnya. Sebagaimana yang dikatakan Syeikh Utsaimin Rahimahullah "Bisa jadi ada penguasa yang hanya bisa diubah kedzalimannya dengan tekanan moral rakyatnya sehingga cara ini lebih efektif, dan ada model penguasa yang bisa diubah dengan cara tertutup, dinasehati oleh orang terdekatnya secara rahasia dst."

    So, berhentilah bermafhum bahwa menasehati/mengkritik penguasa di depan umum berarti menebar kebencian untuk mengajak memberontak. Sebab sejauh ini gerak dakwah Hizb ut Tahrir tidak pernah membawa senjata tajam apalagi bom. Lihatlah secara nyata aksi yang dilakukan sejauh ini. Semua aksinya hanya berkerucut pada 1 seruan kata kunci, tegakkan syariah Islam secara Kaffah untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam.

    Masihkah berpikiran bahwa kami menebar kebencian? Adakah benih teroris di wajah kami? Mohon jawab pakai pikiran jernih bukan nafsu semata 

    Semoga Allah mudahkan kita semua berada di jalur ketaatan. Aamiin

    Alfaqir Ilallah, Despry ---


    *Tulisan ini disadur dari beberapa bacaan


    Demikianlah Artikel

    Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2017/02/adakah-benih-kebencian-yang-kalian.html
    Loading...

    Subscribe to receive free email updates:

    Related Posts :

    0 Response to " "

    Posting Komentar