Loading...
link : TUDINGKAN FITNAH Acara Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri, AHOKER Kalap dan Panik
TUDINGKAN FITNAH Acara Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri, AHOKER Kalap dan Panik
Malam ini pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghadiri undangan Titiek Prabowo dalam acara "Shalawat untuk Negeri" di masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Selain Anies-Sandi, dalam acara itu juga akan hadir, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, imam besar FPI Habib Rizieq, AA Gym, dan Ustaz Arifin Ilham.
"Ibu mengundang Pak Anies dan Sandiaga Uno," ungkap Dina, staf Titiek Soeharto, akhir Februari silam.
Pertengahan Februari lalu, Titiek Soeharto bertemu dengan Anies-Sandi di Menteng, Jakarta pusat. Dalam pertemuan itu, Titiek yang juga merupakan anggota DPR fraksi Partai Golkar menyatakan dukungannya kepada pasangan yang didaulat Partai Gerindra dan PKS. Pertemuan itu dipamerkan langsung Sandiaga Uno lewat akun Instagram @sandiuno. Ada dua foto yang diunggah oleh Sandi.
Undangan acara Salawat untuk negeri itu juga telah beredar luas di media sosial sejak beberapa waktu lalu. Dalam undangan yang itu tertulis: acara akan digelar selepas Magrib.
Namun rupanya, bagi para pendukung Ahok, acara Tabligh Akbar dan masuknya keluarga Cendana, keluarga mantan Presiden Soeharto, ke dalam lingkar pendukung Anies-Sandi, dianggap merupakan ancaman.
Para pendukung Ahok secara masif mengabarkan bahwa dukungan keluarga Cendana untuk Anies-Sandi merupakan ancaman serius masuknya kembali rezim Orde Baru.
Anehnya, para pendukung terdakwa penista agama ini selalu berpura-pura lupa pada beberapa tokoh bagian dari Orde Baru yang kini berada dalam barisan pendukung Ahok.
Selain Anies-Sandi, dalam acara itu juga akan hadir, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, imam besar FPI Habib Rizieq, AA Gym, dan Ustaz Arifin Ilham.
"Ibu mengundang Pak Anies dan Sandiaga Uno," ungkap Dina, staf Titiek Soeharto, akhir Februari silam.
Pertengahan Februari lalu, Titiek Soeharto bertemu dengan Anies-Sandi di Menteng, Jakarta pusat. Dalam pertemuan itu, Titiek yang juga merupakan anggota DPR fraksi Partai Golkar menyatakan dukungannya kepada pasangan yang didaulat Partai Gerindra dan PKS. Pertemuan itu dipamerkan langsung Sandiaga Uno lewat akun Instagram @sandiuno. Ada dua foto yang diunggah oleh Sandi.
Undangan acara Salawat untuk negeri itu juga telah beredar luas di media sosial sejak beberapa waktu lalu. Dalam undangan yang itu tertulis: acara akan digelar selepas Magrib.
Namun rupanya, bagi para pendukung Ahok, acara Tabligh Akbar dan masuknya keluarga Cendana, keluarga mantan Presiden Soeharto, ke dalam lingkar pendukung Anies-Sandi, dianggap merupakan ancaman.
Para pendukung Ahok secara masif mengabarkan bahwa dukungan keluarga Cendana untuk Anies-Sandi merupakan ancaman serius masuknya kembali rezim Orde Baru.
Anehnya, para pendukung terdakwa penista agama ini selalu berpura-pura lupa pada beberapa tokoh bagian dari Orde Baru yang kini berada dalam barisan pendukung Ahok.
Dulu ngakunya pro reformasi, sekarang bangga didukung orba @MasTBP_: Anies Bersyukur Dapat Dukungan Penguasa Orde Baru, Keluarga Cendana..
https://t.co/JL52BGG5km Merindukan Orba dan didukung ormas FPI ya pilihnya
@aniesbaswedan. Jakarta bisa merana. #Nomor3JongosHT — Fakta (@Fakta) March 10, 2017 Sebut saja nama ajudan kesayangan mantan Presiden Soeharto, Wiranto, yang kini berdiri dengan gagah bersama partai bentukannya mendukung Ahok.
Atau yang paling fatal, adalah dukungan penuh partai Golongan Karya (Golkar), di bawah komando Setya Novanto yang gigih mati-matian membela Ahok. Rakyat tentu masih ingat dengan jelas bahwa Golkar adalah partai paling berkuasa di era Orde Baru.
Jadi, lucu rasanya jika Ahok dan para pendukungnya merasa terancam dengan keberadaan keluarga Cendana yang berisikan segelintir orang, sementara Ahok didukung penuh personil Orde Baru dan partai yang paling berkuasa saat Orde Baru!
Justru kemesraan yang dibangun PDI P dan Golkar menjadi bukti PDI P menghalalkan segala cara untuk meraih kuasa.
Menghadapi kepanikan Ahoker, inilah respon netizen.
Atau yang paling fatal, adalah dukungan penuh partai Golongan Karya (Golkar), di bawah komando Setya Novanto yang gigih mati-matian membela Ahok. Rakyat tentu masih ingat dengan jelas bahwa Golkar adalah partai paling berkuasa di era Orde Baru.
Jadi, lucu rasanya jika Ahok dan para pendukungnya merasa terancam dengan keberadaan keluarga Cendana yang berisikan segelintir orang, sementara Ahok didukung penuh personil Orde Baru dan partai yang paling berkuasa saat Orde Baru!
Justru kemesraan yang dibangun PDI P dan Golkar menjadi bukti PDI P menghalalkan segala cara untuk meraih kuasa.
Menghadapi kepanikan Ahoker, inilah respon netizen.
Anies didukung Titik jijik sama Orba tapi Ahok didukung Golkar teriak kegirangan....ancen bani taplak iki mangane kroto
anies sandi didukung kaum radikal.
Ahok erot didukung tangan orba ame partai2 terkorups.
Fix gua butuh aqua
Loading...
style="padding-left: 45px; white-space: nowrap">
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan nampak hadir dalam acara Peringatan ke-51 Supersemar dan haul mantan Presiden Indonesia Soeharto di di Masjid Agung At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Seperti dilansir okezone sabtu(11/3/2017), Anies tiba di Masjid At-Tin pukul 18.43 WIB dengan mengenakan pakaian koko putih dan peci hitam. Dirinya langsung masuk ke dalam masjid melalui pintu VIP.
Kedatangan Anies ke Masjid At Tin disambut meriah oleh jamaah yang hadir, sangat berbeda saat Djarot. Kedatangan Djarot dalam acara tersebut ditolak dan mengalami pengusiran.
Nampak juga Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon juga menyambangi acara ini sekira pukul 18.30 WIB, dirinya juga tak banyak bicara setibanya di lokasi ini.
Acara dengan mengambil tema ''Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri' akan diisi Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Arifin Ilham dan KH. A. Gymnastiar.[islamedia]
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat diusir oleh para jamaah dalam peringatan ke-51 Supersemar dan haul mantan Presiden Indonesia Soeharto yang digelar di Masjid Agung At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Pantauan di lokasi, Sabtu (11/3/2017), Djarot hadir sekira pukul 18.05 WIB. Namun ketika hendak memasuki Masjid At Tin dirinya langsung dihadang oleh sejumlah jamaah.
Adu argumentasi yang cukup panas pun terjadi, pasalnya rombongan Djarot memaksa tetap masuk ke dalam. Sedangkan para jamaah melarang dengan sekuat tenaga.
Saat tiba di lokasi, iringan teriakan mengusir Djarot pun semakin keras. "Usir-usir pokoknya tak boleh masuk," teriak para jamah.
Namun setelah proses yang cukup panjang, akhirnya Djarot diperkenankan masuk ke dalam.
Acara ini diagendakan akan diisi oleh sejumlah tokoh seperti Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, KH Arifin Ilham dan KH Abdullah Gymnastiar.
Massa telah memadati seluruh ruangan Masjid At Tin untuk mengikuti rangkaian acara. Mulai dari Salat Maghrib, Isya hingga dzikir dari seluruh tokoh agama dengan mengambil tema 'Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri'. [AW/Okz]
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat menghadiri acara Haul Soeharto sekaligus shalawat untuk negeri di Masjid At Tin, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017) malam.
Sempat terjadi ketegangan saat Djarot meninggalkan lokasi sekitar pukul 20.30 WIB. Ada lemparan botol minuman ke arah kerumunan orang yang melindungi Djarot.
Salah seorang dari pengawal tamu VVIP sempat mengarahkan timnya untuk tidak mengawal Djarot keluar dari masjid dan membiarkan pengawalan dilakukan polisi. Sebelumnya, tim pengawal tamu itu menjaga ketat keluar-masuknya tamu VVIP.
Djarot mendapat pengawalan ketat sejak keluar masjid hingga masuk ke dalam mobilnya karena sejumlah jemaah mengejarnya dan meneriakinya.
Hal serupa terjadi saat Djarot tiba di lokasi. Djarot sudah disoraki sejak dia turun dari mobilnya di halaman Masjid At Tin itu. Namun, Djarot tetap berjalan didampingi ajudannya untuk masuk ke dalam area masjid.
Saat tiba di depan pintu masuk, Djarot dihalau agar tidak bisa melewati pintu itu.
"Tutup, tutup. Enggak ada, jangan kasih masuk," ujar mereka kepada Djarot.
Salah seorang staf pribadi Djarot mengatakan bahwa Djarot akhirnya bisa masuk ke dalam masjid tersebut.
Namun, salah satu ajudan Djarot tampak digiring keluar area masjid oleh peserta.
Dalam acara itu, hadir sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, dan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.
Hadir pula calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan serta dua anak Soeharot, yakni Siti Hediyati Haryadi atau Titiek dan adiknya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
Turut hadir di acara itu ustaz Arifin Ilham dan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Tablig 11 Maret dianggap sbg ancaman kembalinya Orba. Lha mantan ajudan kesayangan Soeharto aja dan jadi menko. SetNov Ka DPR. Kurang apa?
Anies Baswedan Disambut Meriah oleh Jamaah Masjid At-Tin
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan nampak hadir dalam acara Peringatan ke-51 Supersemar dan haul mantan Presiden Indonesia Soeharto di di Masjid Agung At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Seperti dilansir okezone sabtu(11/3/2017), Anies tiba di Masjid At-Tin pukul 18.43 WIB dengan mengenakan pakaian koko putih dan peci hitam. Dirinya langsung masuk ke dalam masjid melalui pintu VIP.
Kedatangan Anies ke Masjid At Tin disambut meriah oleh jamaah yang hadir, sangat berbeda saat Djarot. Kedatangan Djarot dalam acara tersebut ditolak dan mengalami pengusiran.
Nampak juga Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon juga menyambangi acara ini sekira pukul 18.30 WIB, dirinya juga tak banyak bicara setibanya di lokasi ini.
Acara dengan mengambil tema ''Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri' akan diisi Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Arifin Ilham dan KH. A. Gymnastiar.[islamedia]
Djarot Diusir Jamaah Dzikir dan Shalawat di Masjid At Tin
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat diusir oleh para jamaah dalam peringatan ke-51 Supersemar dan haul mantan Presiden Indonesia Soeharto yang digelar di Masjid Agung At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Pantauan di lokasi, Sabtu (11/3/2017), Djarot hadir sekira pukul 18.05 WIB. Namun ketika hendak memasuki Masjid At Tin dirinya langsung dihadang oleh sejumlah jamaah.
Adu argumentasi yang cukup panas pun terjadi, pasalnya rombongan Djarot memaksa tetap masuk ke dalam. Sedangkan para jamaah melarang dengan sekuat tenaga.
Saat tiba di lokasi, iringan teriakan mengusir Djarot pun semakin keras. "Usir-usir pokoknya tak boleh masuk," teriak para jamah.
Namun setelah proses yang cukup panjang, akhirnya Djarot diperkenankan masuk ke dalam.
Acara ini diagendakan akan diisi oleh sejumlah tokoh seperti Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, KH Arifin Ilham dan KH Abdullah Gymnastiar.
Massa telah memadati seluruh ruangan Masjid At Tin untuk mengikuti rangkaian acara. Mulai dari Salat Maghrib, Isya hingga dzikir dari seluruh tokoh agama dengan mengambil tema 'Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri'. [AW/Okz]
Tinggalkan Masjid At Tin, Djarot Disoraki Pengunjung Acara Haul Soeharto
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat menghadiri acara Haul Soeharto sekaligus shalawat untuk negeri di Masjid At Tin, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017) malam.
Sempat terjadi ketegangan saat Djarot meninggalkan lokasi sekitar pukul 20.30 WIB. Ada lemparan botol minuman ke arah kerumunan orang yang melindungi Djarot.
Salah seorang dari pengawal tamu VVIP sempat mengarahkan timnya untuk tidak mengawal Djarot keluar dari masjid dan membiarkan pengawalan dilakukan polisi. Sebelumnya, tim pengawal tamu itu menjaga ketat keluar-masuknya tamu VVIP.
Djarot mendapat pengawalan ketat sejak keluar masjid hingga masuk ke dalam mobilnya karena sejumlah jemaah mengejarnya dan meneriakinya.
Hal serupa terjadi saat Djarot tiba di lokasi. Djarot sudah disoraki sejak dia turun dari mobilnya di halaman Masjid At Tin itu. Namun, Djarot tetap berjalan didampingi ajudannya untuk masuk ke dalam area masjid.
Saat tiba di depan pintu masuk, Djarot dihalau agar tidak bisa melewati pintu itu.
"Tutup, tutup. Enggak ada, jangan kasih masuk," ujar mereka kepada Djarot.
Salah seorang staf pribadi Djarot mengatakan bahwa Djarot akhirnya bisa masuk ke dalam masjid tersebut.
Namun, salah satu ajudan Djarot tampak digiring keluar area masjid oleh peserta.
Dalam acara itu, hadir sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, dan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.
Hadir pula calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan serta dua anak Soeharot, yakni Siti Hediyati Haryadi atau Titiek dan adiknya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
Turut hadir di acara itu ustaz Arifin Ilham dan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
Demikianlah Artikel TUDINGKAN FITNAH Acara Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri, AHOKER Kalap dan Panik
Sekianlah artikel TUDINGKAN FITNAH Acara Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri, AHOKER Kalap dan Panik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel TUDINGKAN FITNAH Acara Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri, AHOKER Kalap dan Panik dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2017/03/tudingkan-fitnah-acara-dzikir-dan.html
Loading...
0 Response to "TUDINGKAN FITNAH Acara Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri, AHOKER Kalap dan Panik"
Posting Komentar