Loading...
link : Kasus Novel, Polisi: SULIT. Gagang Cangkir Kecil, Netizen: Giliran Nangkep Ulama Cepetnya Kaya Kilat Nyamber Pohon!
Kasus Novel, Polisi: SULIT. Gagang Cangkir Kecil, Netizen: Giliran Nangkep Ulama Cepetnya Kaya Kilat Nyamber Pohon!
Kepolisian mengaku belum menemukan titik terang dalam kasus teror terhadap Novel Baswedan, pasalnya polisi mengalami kesulitan mencari barang bukti.
Sidik jari pada cangkir yang digunakan untuk menyirambair keras ke wajah Novel, menurut polisi sulit diidentifikasi karena gagang cangkir yang kecil.
Hal ini diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kemarin, Senin 17 April 2017 di Mapolda Metro Jaya.
Sidik jari pada cangkir yang digunakan untuk menyirambair keras ke wajah Novel, menurut polisi sulit diidentifikasi karena gagang cangkir yang kecil.
Hal ini diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kemarin, Senin 17 April 2017 di Mapolda Metro Jaya.
"Namanya cangkir, gagangnya kecil. Kami tak mendapatkan di situ," ujar Argo.
Selain cangkir, polisi mengantongi bukti foto orang yang diduga mengintai kediaman Novel sebelum menjalankan aksinya. Namun belum dipastikan apakah orang dalam foto itu memang pelaku penyerangan Novel atau bukan.
"Masih kami dalami kembali," papar Argo.
Sulitnya polisi mengungkap kasus ini memancing reaksi netizen.
Hahahahaha
Giliran nagkap ulama aja udah kayak kilat nyamber pohon.https://http://twitter.com/wartapolitik/status/854181372734226432 …
Sebelumnya :
Loading...
sans-serif; font-size: 17px">
Kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) perihal kasus penyiraman dugaan air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan. Polisi menemukan barang bukti berupa cangkir yang diduga digunakan menyimpan air keras tersebut.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, cangkir tersebut saat ini masih dalam pemeriksaan pusat laboratorium forensik (Puslabfor). Polisi akan menggali lebih dalam lagi terkait dugaan bahan kimia yang terdapat dalam cangkir itu.
"Kami gali lagi dari cangkir itu, diperiksa bahannya apa, darimana didapat, kami periksa di lab," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/4).
Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui motif apa di balik aksi penyerangan pada penyidik senior KPK itu. Polisi menunggu hasil penyelidikan pada barang bukti dan bila nanti dua pelaku penyiraman berhasil diringkus.
Seperti diketahui, Novel saat ini tengah menangani kasus besar berupa dugaan tindak pidana korupsi KTP-el yang merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliunan. Bahkan, pengadaan KTP-el ini juga berhasil menyerat sejumlah pejabat besar yang ikut menikmati hasil proyek tersebut.
Menghadapi dugaan kemungkinan teror tersebut, Martinus enggan membahas lebih jauh. Menurutnya, menjadi aparat penegak hukum memang penuh dengan risiko. "Artinya, kalau kaki kanan kami dipenjara, kaki kiri kami dikuburan. Jadi memang risiko tinggi untuk seorang aparat penegak hukum," kata dia.
Polisi belum dapat mengarah ke pelaku penyerangan Novel Baswedan. Meskipun, kepolisian menyatakan telah memeriksa 19 orang saksi. Novel diserang oleh dua orang tidak dikenal dengan air keras di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/4) lalu.
"Untuk kasus Pak Novel Baswedan, kemarin saksi kita periksa sudah ada 19 orang. Saksi inilah yang akan kami dalami keluar masuknya orang di perumahan itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/4).
Argo mengatakan, dari 19 saksi ini nantinya akan dicocokkan antara keterangan saksi dan yang terpampang di Closed Circuit Television (CCTV). Kepolisian mengaku telah memeriksa isi rekaman CCTV yang diserahkan oleh KPK.
"Kemudian dari saksi nanti kita sinkronkan dengan temuan di CCTV. Memang ada beberapa CCTV di sana yang kami ambil," ujar dia.
Kepolisian juga telah mendapatkan foto pelaku dari temuan CCTV tersebut. Namun pihaknya mengatakan perlu dilakukan klarifikasi lebih lanjut. "Kita juga sinkronkan terus informasi yang diberikan masyarakat dan hasil pemeriksaan saksi-saksi," kata Argo.
Argo mengatakan, pihaknya belum mendapatkan sidik jari dari cangkir yang digunakan pelaku. Menurutnya, gagang cangkir tersebut terlalu kecil sehingga sulit untuk mendapatkan sidik jari pelaku.
"Tidak, karena cangkir itu kan gagangnya kecil dan kita tidak mendapatkan di situ," kata dia.
Jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke orang terdekatmu. Bagikan informasi bermanfaat juga termasuk amal ho.... Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News
Sumber | republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !
Polisi Temukan Cangkir untuk Menyiram Air Keras pada Novel
Kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) perihal kasus penyiraman dugaan air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan. Polisi menemukan barang bukti berupa cangkir yang diduga digunakan menyimpan air keras tersebut.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, cangkir tersebut saat ini masih dalam pemeriksaan pusat laboratorium forensik (Puslabfor). Polisi akan menggali lebih dalam lagi terkait dugaan bahan kimia yang terdapat dalam cangkir itu.
"Kami gali lagi dari cangkir itu, diperiksa bahannya apa, darimana didapat, kami periksa di lab," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/4).
Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui motif apa di balik aksi penyerangan pada penyidik senior KPK itu. Polisi menunggu hasil penyelidikan pada barang bukti dan bila nanti dua pelaku penyiraman berhasil diringkus.
Seperti diketahui, Novel saat ini tengah menangani kasus besar berupa dugaan tindak pidana korupsi KTP-el yang merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliunan. Bahkan, pengadaan KTP-el ini juga berhasil menyerat sejumlah pejabat besar yang ikut menikmati hasil proyek tersebut.
Menghadapi dugaan kemungkinan teror tersebut, Martinus enggan membahas lebih jauh. Menurutnya, menjadi aparat penegak hukum memang penuh dengan risiko. "Artinya, kalau kaki kanan kami dipenjara, kaki kiri kami dikuburan. Jadi memang risiko tinggi untuk seorang aparat penegak hukum," kata dia.
Pelaku Penyerangan Novel Masih Gelap
Polisi belum dapat mengarah ke pelaku penyerangan Novel Baswedan. Meskipun, kepolisian menyatakan telah memeriksa 19 orang saksi. Novel diserang oleh dua orang tidak dikenal dengan air keras di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/4) lalu.
"Untuk kasus Pak Novel Baswedan, kemarin saksi kita periksa sudah ada 19 orang. Saksi inilah yang akan kami dalami keluar masuknya orang di perumahan itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/4).
Argo mengatakan, dari 19 saksi ini nantinya akan dicocokkan antara keterangan saksi dan yang terpampang di Closed Circuit Television (CCTV). Kepolisian mengaku telah memeriksa isi rekaman CCTV yang diserahkan oleh KPK.
"Kemudian dari saksi nanti kita sinkronkan dengan temuan di CCTV. Memang ada beberapa CCTV di sana yang kami ambil," ujar dia.
Kepolisian juga telah mendapatkan foto pelaku dari temuan CCTV tersebut. Namun pihaknya mengatakan perlu dilakukan klarifikasi lebih lanjut. "Kita juga sinkronkan terus informasi yang diberikan masyarakat dan hasil pemeriksaan saksi-saksi," kata Argo.
Argo mengatakan, pihaknya belum mendapatkan sidik jari dari cangkir yang digunakan pelaku. Menurutnya, gagang cangkir tersebut terlalu kecil sehingga sulit untuk mendapatkan sidik jari pelaku.
"Tidak, karena cangkir itu kan gagangnya kecil dan kita tidak mendapatkan di situ," kata dia.
Jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke orang terdekatmu. Bagikan informasi bermanfaat juga termasuk amal ho.... Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News
Demikianlah Artikel Kasus Novel, Polisi: SULIT. Gagang Cangkir Kecil, Netizen: Giliran Nangkep Ulama Cepetnya Kaya Kilat Nyamber Pohon!
Sekianlah artikel Kasus Novel, Polisi: SULIT. Gagang Cangkir Kecil, Netizen: Giliran Nangkep Ulama Cepetnya Kaya Kilat Nyamber Pohon! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kasus Novel, Polisi: SULIT. Gagang Cangkir Kecil, Netizen: Giliran Nangkep Ulama Cepetnya Kaya Kilat Nyamber Pohon! dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2017/04/kasus-novel-polisi-sulit-gagang-cangkir.html
Loading...
0 Response to "Kasus Novel, Polisi: SULIT. Gagang Cangkir Kecil, Netizen: Giliran Nangkep Ulama Cepetnya Kaya Kilat Nyamber Pohon!"
Posting Komentar