Loading...

Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul

Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul
link : Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul

Banyak Dicari


Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul

Loading...


Suatu hari ada seorang pemuda datang ber'ziaroh ke kubah Kelampayan (Makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan zurriyat beliau), pemuda itu terlihat bingung, kemudian di tanya oleh penunggu kubah, ternyata dia dari batam dan baru sekali ke Martapura.

Dia mengaku di suruh oleh ayah angkatnya yaitu guru dimyati untuk datang ke Martapura dan mendatangi/berziaroh kedua tempat, pertama ke Kelampayan dan yang kedua kekediaman abah guru sekumpul, namun katanya pemuda tersebut :
"Saya bingung karna baru sekali kesini dan lebih bingung lagi karena ongkos sudah habis sejak turun dari Bandara..."

Akhirnya ringkas cerita, penunggu kubah menyarankan kepada tukang ojek supaya mengantar orang tersebut ke Sekumpul, tukang ojek nya juga bingung..
Kata nya: "bagaimana bisa ketemu sama Abah Guru, kebetulan tukang ojeknya cara berpakaiannya agak gaya anak muda, kendaraan di pretelnya, lalu kata penunggu kubah:
"Kalian yakinkan aja kalau memang di perintah Guru Dimyati insya Allah, Abah Guru pasti sudah menunggu..."

Berangkat lah tukang ojek bersama pemuda tadi yang bergelar pancar sembilan dari batam.
Tiga hari kemudian tukang ojek tadi datang lagi ke Kelampayan mencari penunggu kubah tersebut dan akhirnya ketemu, lalu ia bercerita, bahwa ketika mereka sampai di Sekumpul Abah Guru sudah menunggu mereka dimuka rumah beliau, kemudian mereka berdua di suruh masuk, pemuda dari batam tersebut di suruh mandi dan lalu di beri pakaian serba selembar kemudian mereka makan bersama, lalu di beri masing-masing satu amplop kata tukang ojek tadi.


//
Jadi ulun (saya) mancari pian (anda) ini sekarang hendak berbagi rezeki katanya tukang ojek tersebut kepada penunggu kubah Kelampayan, amplop ulun (saya) isinya 5 juta rupiah dan ulun (saya) memberi pian (anda) 5 ratus ribu katanya.

Adapun pemuda batam tadi, kembali pulang ke Batam. Amplopnya wallohu a'lam berapa.
Subnallah..!!!

Dari kesah (hikayat) ini bisa kita ambil pelajaran, bahwa Abah Guru Sekumpul, beliau kasyaf...Beliau menunggu tamu tersebut datang.

Dan akhlak beliau luar biasa memuliakan tamu, yang walaupun hanya seorang pemuda dan tukang ojek sahaja.

Beliau sangat pemurah dengan hartanya. Itu lah akhlak Wali allah ta'ala. ( pemurah dan tidak pemarah )

Dan kesah (hikayat) ini tidak terlepas dari bekah A-Mukarrom Guru Idam/Dimyathi Al-Banjari yang menyuruh anak angkat beliau datang ke Sekumpul. ( beliau mengetahui lebih dahulu keadaan anak angkatnya tersebut )


Mudah-mudaan kita dapat keberkahan Wali-wali-Nya Allah Ta'ala, dengan berkat menceritakan dan membacanya kembali akan cerita ini... Aamiin Allohumma aamiin.
Salah khilaf mohon ma'af, sumber cerita adalah penunggu kubah Datu Kelampayan. Wassalam.

Aulia Rahman


Demikianlah Artikel Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul

Sekianlah artikel Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2017/10/kedatangan-pemuda-dari-batam-yang-sudah.html
Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kedatangan Pemuda Dari Batam Yang Sudah Ditunggu Abah Guru Sekumpul"

Posting Komentar