Loading...

Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1)

Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1) - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1)
link : Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1)

Banyak Dicari


    Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1)

    MetrominiNews - Para prajurit Daulah Islam melansir berbagai kisah dan kesaksian dari Mosul yang saat ini tengah menghadapi Perang Dunia untuk segera dihabisi: 

    Kota Mosul Berpenduduk 3 Juta Orang, Ditaklukkan 350 Mujahid Saja

    Aku berjalan-jalan di Mosul sekarang ini, sebuah kota yang sangat indah, dari keindahan jalanan dan pertokoannya, Anda akan mengira bahwa Anda tengah berada di jalanan London atau Paris. Padatnya perumahan mengingatkanku pada jalanan di kota Casablanca yang sedang terjajah. Muhajirin atau orang-orang asing yang melarikan diri ke Raqqah, tersebar ke seluruh penjuru kota.
    Beberapa saat sebelum bekerja, aku pergi menuju rumah sakit yang berjalan seperti sebelumnya. Para petugas hisbah bekerja melakukan tugas mereka. Di atas sana nampak pesawat terbang dengan jenis tertentu. Aku bisa katakan, kemenangan sejati adalah bahwa kota kedua terbesar di Irak yang dihuni 3 juta penduduk muslim ini ditaklukkan oleh 350 mujahid dan sekarang sedang dibela oleh ribuan Muhajirin dan Anshar.

    Anda Seperti Berada di Piala Dunia di Brazil

    Segala puji bagi Allah, kemarin aku mengunjungi rumah al-akh (saudara) Abu Anas Al-Baghdadi, semalam ke rumah al-akh Abu Hasan At-Turkmani (Turkmenistan, Penj.), hari ini aku bertemu dengan sahabat-sahabat tercinta yang lama tak terlihat, yaitu Abu Maria Al-Mosuli dan Abu Maryam Ath-Thajiki (Tajikistan, Penj.). Ada saudara dari Baghdad, Turkmenistan, Mosul, Maghrib (Maroko), dan Tajikistan… Oh indahnya akidah dan eloknya Khilafah!

    Sambutan dari rakyat kepada Mujahidin sungguh tidak biasa. Semua tak ubahnya satu hati, semua mengusung semangat yang satu. Hari ini aku berada di rumah sakit. Jumlah pasien luka-luka sangat sedikit, seakan-akan benar-benar tidak ada pertempuran.

    Pada hari pertama, aku bertemu dengan ikhwah dari Turkmenistan. Hari kedua bertemu dengan ikhwah dari Kurdi, dari Syam, dan dari Tajikistan. Lalu hari ketiga, aku bertemu dengan dengan ikhwah Jazrawi (sebutan untuk Jazirah Arab atau Arab Teluk, Penj.), dengan ikhwah dari Bosnia dan dari Lebanon. Sekarang, duduk di hadapan aku ikhwah dari India atau dari Indonesia. Seseorang tidak tahu apakah dia berada di Daulah Islam ataukah di Piala Dunia di Brazil!

    Ikhwah Aljazair Bertanya kepada ikhwah Yaman; Apakah Sebelumnya Dia Pernah Berperang?!
    Hari ini, salah seorang ikhwah asal Aljazair bercerita kepadaku bahwa dalam perjalanan ikhwah menuju satu pertempuran, seorang ikhwah Jazrawi bertanya kepada ikhwah asal Yaman, "Apakah sebelumnya kamu pernah terjun dalam pertempuran?"

    Ikhwah Yaman itu merespons, "Aku terjun dalam banyak pertempuran."
    "Di mana? Apakah di Yaman?" Tanya ikhwah Jazrawi penuh antusias.
    "Bukan, tapi di PlayStation!" jawab ikhwah asal Yaman dengan enteng.

    Hartawan Maroko Meninggalkan Harta, Istri, dan Anak-anaknya untuk Ikut Berjihad

    Saudaraku, Abu Muhammad Al-Maghribi (Umar) merupakan salah seorang hartawan di Maroko. Dia telah menikah dan memiliki putra berusia enam tahun. Ada satu firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang tepat diberlakukan untuknya, yaitu: "Katakanlah: 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya…" (At-Taubah: 24).

    Dia pergi meninggalkan semua fitnah (godaan) yang disebutkan di dalam ayat tadi, yang mana salah satunya barangkali membuat seorang laki-laki enggan berjihad. Tapi dia pergi meninggalkan kedua orangtua, putra, saudara-saudara, istri, keluarga kerabat, harta melimpah, bisnis menguntungkan, dan tempat tinggalnya. Sampai-sampai dia bercerita kepadaku, sebelum pergi berjihad, dia baru selesai membangun tempat tinggal dan membeli beberapa kendaraan, dan lain sebagainya. Aku katakan kepadanya, "Kami tidak ada apa-apanya dibandingkan dirimu. Aku hanya meninggalkan keluarga saja. Adapun engkau, meninggalkan semua fitnah (godaan) itu. Bagaiman bisa engkau berhijrah?!"
    Dia berujar sembari tersenyum, "Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah amat mahal, ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah adalah surga."
    Dia melanjutkan, "Aku berhaji setahun sekali dan mengunjungi banyak negara Eropa."
    Namun Abu Muhammad menyadari bahwa ibadah haji yang dilakukannya setahun sekali adalah sia-sia, sementara kehormatan kaum muslimin di banyak tempat dilecehkan. Dia menyadari bahwa hajinya
    Loading...
    adalah sia-sia, sedangkan kehormatan para muslimah dilecehkan di penjara-penjara Alu Salul. Dia sadari betul bahwa ibadah hajinya sia-sia, sementara para ulama umat dilecehkan di penjara-penjara Alu Salul. Dia menyadari bahwa harta melimpahnya menyegarkan kas negara Alu Salul, kemudian dipergunakan untuk membombardir mujahidin dan kaum muslimin. Dia menyadari bahwa berdirinya dia di hadapan makam Rasulullah adalah sia-sia, sementara kehormatan beliau ditentang dan dicela kaum Rafidhah, lalu ajaran beliau tidak diaplikasikan di bumi, dan bahkan tidak direalisasikan di Makkah dan Madinah.
    Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk nafir (hijrah/pergi) ke bumi jihad. Orang yang menyaksikan kisah Sang Gunung ini menyebutkan bahwa waktu keberangkatannya berawal dari bandara Inggris. Sebelum naik pesawat menuju Turki, dia pun berpamitan kepada istrinya yang mengetahui –dan dia pun tahu—bahwa dia ngga akan melihatnya lagi sampai Hari Kiamat nanti, ya kecuali kalau Allah berkehendak.

    Coba bayangkan, seorang laki-laki kaya-raya rela meninggalkan istrinya, anak satu-satunya, harta melimpahnya, perusahaan-perusahaannya, dan kekayaannya, kemudian datang dan hidup di gurun pasir Irak! Dan sebelum naik ke pesawat, dia berpamitan dengan istrinya, kemudian menggendong buah hatinya; menciumnya dan berpamitan dengannya. Di sini, Abu Muhammad pun sempat goyah, air matanya meleleh. Tapi istrinya yang shalihah, baik, dan sabar itu menenangkannya, "Kuatlah, Umar. Kuatlah!"

    Kita Berperang Bersama Siapa dan Melawan Siapa?

    Di muaskar, setiap kali selesai pelajaran syar'i, kami menulis pertanyaan-pertanyaan di kertas, lalu seorang syaikh dari Tunisia pun menjawabnya. Suatu hari, syaikh membaca satu pertanyaan menakjubkan. Pertanyaannya: "Kita berperang bersama siapa dan melawan siapa?" Ketika syaikh membacakan pertanyaan tersebut, para ikhwah tertawa, dan semua pun terkejut; bagaimana bisa! Di muaskar, kebanyakannya adalah muhajirin, para ikhwah yang keluar dari faksi-faksi 'pejuang', dan para ikhwah Anshar asal Syam mengetahui apa yang terjadi di Syam dan Irak. Setelah beberapa waktu, aku mengetahui bahwa yang bertanya adalah akhi (saudaraku) Abu Hamzah Al-Amriki –semoga Allah menerimanya— yang masuk Islam beberapa bulan terakhir saja dan mengetahui bahwa jihad merupakan ketaatan paling utama. Dia bertanya tentang jihad, lalu dikatakan kepadanya bahwa ada jihad di Syam. Karena niatan baiknya, maka ketika hijrah, Allah memudahkan jalan baginya untuk bergabung ke dalam barisan para pengusung panji suci. Dia berkata, "Aku telah kehilangan dunia, dan aku tidak ingin kehilangan akhirat juga." Dia pun terbunuh di Utara Baghdad –semoga Allah menerimanya.

    Abu Maryam Ath-Thajiki

    Beberapa hari lalu, aku menulis bahwa aku bertemu dengan akhi Abu Maryam Ath-Thajiki yang mengundangku ke rumahnya, dan menjanjikanku untuk memakan masakan Tajikistan. Hari ini, aku pergi untuk mengunjunginya. Ternyata aku mendapatkan kabar dia telah syahid dua hari lalu.
    Ya Allah, terimalah hamba-Mu, Abu Maryam Ath-Thajiki di 'Illiyyin, dan berilah hidayah kepada orang-orang Arab di Daulah Islam yang enggan berjihad.

    Memohon Doa

    Di Perang Mosul, seorang ikhwah istisyhadi bisa salah sasaran, atau seorang ikhwah inghimasi (jibaku) bisa salah sasaran, ikhwah yang menembakkan Kornet bisa salah sasaran, ikhwah sniper bisa salah target, ikhwah yang meluncurkan Hawn bisa salah sasaran, dan ikhwah yang meluncurkan roket juga salah sasaran. Semua bisa salah sasaran. Kecuali orang yang melemparkan panah malam, sesungguhnya dia tidak akan salah. Bagaimana bisa dia salah sasaran, sedangkan Rabbnya yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa memanggilnya di sepertiga malam di langit pertama, untuk memberinya, mengabulkan doanya, dan mengampuninya!

    Ada Allah di sepertiga malam, doa adalah senjata mematikan, semoga Allah merahmati kalian. Perhatikanlah perkataan Khalifah kalian –semoga Allah menjaganya— "Jika peluru siang bertemu dengan panah malam, maka kemenangan pun datang."

    Permasalahan sekarang di kalangan mujahidin dan siapa saja yang membela mereka adalah sikap bakhil menyeramkan untuk berdoa, frigid tidak biasa dalam berdoa seakan ia adalah persoalan remeh. Dan juga tidak memerhatikan waktu-waktu dikabulkannya doa, bermunajat di waktu-waktu tersebut, dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Perkara yang menakutkan, karena sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla setiap hari di langit pertama di sepertiga malam senantiasa memanggil kita untuk melimpahkan pemberian, ampunan, dan mengabulkan doa. Semua memiliki kesempatan untuk menggapai kebaikan yang luar biasa.

    Alih Bahasa: Abana Ghaida
    Diterjemahkan secara bebas, dengan sedikit perubahan redaksi, tanpa mengubah substansi tulisan.



    Oleh: Anonim
     


    Demikianlah Artikel Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1)

    Sekianlah artikel Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1) dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/11/kisah-dan-kesaksian-ikhwah-dari-mosul.html
    Loading...

    Subscribe to receive free email updates:

    Related Posts :

    0 Response to "Kisah dan Kesaksian Ikhwah Dari Mosul (Bagian 1)"

    Posting Komentar