Loading...

Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1]

Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1] - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1], kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1]
link : Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1]

Banyak Dicari


Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1]

Loading...
MetrominiNews - Kisah Pertempuran Islamic State berjudul Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, inilah Jalan menuju Surga).

Sungguh kehidupan yang paling baik dimuka bumi saat ini hanyalah dengan para Mujahidin, diluar itu adalah kehinaan dan sia-sia bagiku.

Kobani (Ainal Arab/Islam) adalah salah satu dari pertempuran paling dasyat dari semua pertempuran yang pernah kuikuti. Aku bersama tim pasukan khusus Umar shisani majmuah europa dan beberapa gabungan pasukan dari wilayah halab terlibat amaliah (operasi militer) menyerang sarang komunis kurdi dikobani 60an km dari kota manbej wilayah paling utara suriah yang berbatasan langsung dengan turky hanya sejengkal dimana kota ini menjadi sarang komunis, free sex dan peredaran miras, narkoba termasuk terbesar. Kobani digempur Junud Daulah dari tiga arah; dari kota Serrin, Jarablus dan dari arah telabyad. Padahal 30 tahun turky dan basyar assad dibuat pusing dan tak berkutik menghadapi gerilya kaum komunis ini, yaaa 30 tahun dua negara ini tak berkutik!Satu per satu qorya (desa) yang dikuasai benteng-benteng PKK dan YPG dengan sangat cepat dikuasai Junud Daulah (lihat video "Tekad Besar Seorang Penentang").

Dalam hari pertama penyerangan aku sempat terkepung sendirian selama beberapa jam hampir tertawan musuh karena kesalahan penunjuk jalan hingga pasukanku terjebak, aku dijadikan bulan-bulanan sasaran tembak dari jarak 50-70 meter dari semua arah oleh musuh berjam-jam sementara aku sendirian ditengah lapangan tanpa satir (perlindungan) hanya berlindung dengan ju'bah magazine didepan kepalaku, sementara semua pasukanku insihab (mundur). Desingan peluru sliweran dikiri kanan telinga seperti air hujan saking banyaknya tanpa henti.Saat itu aku berpikir khalas (selesai) sudah hidupku kini. Aku baca syahadat lalu bertempur sampai mati daripada tertawan. Disorot lampu mercury yang besar lalu ditembaki dari semua arah tak ada jalan untuk keluar, yaa sudah tawakal tinggal satu-satunya.Teringatlah aku akan anakku yang belajar merangkak tapi ke belakang bukan ke depan. Dengan cara anakku merangkak ke belakang itulah biidznillah aku meloloskan diri dari kepungan musuh, lalu kembali menyerang lagi hingga merebut benteng musuh biidznillah benteng pertama takluk jalan menuju pusat Kobani terbuka semua arah. Alhamdulillah.

Kemudian satu per satu sahabat dekatku yang terbaik gugur sebagai syuhada Allahumma Taqobbal. Ada ikhwah yg aku kuburkan kepalanya tertembak RPG hancur hanya tertinggal dua giginya, belum selesai aku kubur datang lagi jenazah. ..lalu datang lagi. Allah 'Azza wa Jalla menolong kami setelah 15 hari bertempur tanpa henti siang malam akhirnya kota Kobani direbut dan saya termasuk yg pertama kali memasuki Kobani dan menjinakkan bom-bom yg dipasang PKK.

Tinggallah PKK bergerilya menghadapi Junud Daulah, hingga akhirnya. datanglah jet-jet tempur salibis America dan sekutunya membantu PKK setelah tak berkutik menghadapi singa-singa Petarung Daulah Khilafah.

Kobani menjadi lautan api, dan asap menghijab langit-langit Kobani dimana kami membuat lautan api dikobani agar menghalangi pandangan jet-jet tempur.

Mulailah saat itu Kobani tidak pernah sepi dari bombardir namun Mujahidin tetap teguh, tawakal dan sabar menghadapi gempuran seluruh negara kufar dan murtad baik Arab ataupun ajam, inilah turning point (titik tolak awal) tahaluf (sekutu) bergabung 60 negara mengeroyok menggempur Daulah Islamiyyah hingga detik ini, yaaa karna pertempuran Kobani mulai membuka Mata dunia siapa lawan siapa Kawan juga siapa jongos anjing-anjing salibis dan yahudi terbuka hijabnya, Biidznillah.

Kobani, akhirnya menjadi arena medan pertempuran paling dasyat diSyam bahkan diseluruh wilayah Daulah bahkan mujahidin Iraq yang sempat datang ke kobani berkomentar, "Kami orang-orang Iraq biasa bertempur tadi tidak mengalami pertempuran sedasyat ini."

60 lebih negara kufar mengeroyok sebuah kaum kecil yang baru berumur seumur jagung, 6000 lebih Mujahidin Daulah Islamiyyah gugur sebagai syuhada.

Suatu saat aku dengan sebuah pasukan khusus kecil (sekarang istilahnya inghimasiyyin) 35 Mujahidin terlibat operasi khusus untuk menghancurkan benteng pertahanan kufar disebuah madrasah (sekolah). Dari abis sholat maghrib hingga sepanjang malam terjadi pertempuran hebat, dentuman bom, desingan peluru, ledakan granat, hantaman RPG, rentetan senjata otomatis dan artelery istibakad (adu tembak) hanya puluhan meter, diatas kepala drone dan raungan jet-jet tempur tanpa henti menjatuhkan bom.

Allahu Akbar...! Ditengah dasyatnya pertempuran Allah 'Azza wa Jalla memberikanku ketenangan dan rasa ngantuk yang luar biasa hingga aku terduduk tidur padahal granat, RPG, desingan hujan peluru dentuman bom begitu dasyatnya. (Kisah mujahidin tertidur aku baca disiroh nabawiah para sahabat diperang Badr), Dan hampir disetiap pertempuran aku selalu ngantuk dan tertidur begitu juga abu jandal saat bersamaku dalam ightiham juga tertidur. MasyaAllah nikmatnya tertidur Ditengah dasyatnya pertempuran.

Hingga aku terbangun, ikhwah ingin menerjang maju ke dalam madrasah dengan membawa dua bom sebesar ACCU (Aki) lalu aku ditugaskan mengalihkan perhatian musuh dengan terus menghujani tembakan ke arah musuh. Bangkitlah aku dari tempatku tidur adu tembak tanpa henti. Dan. .....tiba-tiba clapp. ...blarrr. ..blarr! Gelap gulita, aku tumbang diantara hidup dan mati. Aku merintih, "Dimana malaikat maut. Dimana malaikat maut kenapa lama sekali datangnya, atau aku sudah didalam kubur? Gelapppp, panasss, bau asap, sangit, mesiu semua campur aduk.

Bom jet-jet tempur menghantam kami diantaranya tepat dibekas tempatku barusan tidur yg hanya belasan meter aku pindah adu tembak dan hampir semua ikhwah berkumpul disitu. Ku dengar rintihan-rintihan mereka, aku berusaha bangun tidak mampu tubuhku terasa remuk redam, semua yg ditubuhku tanggal termasuk jam tanganku terlempar lepas, ju'bah magazineku tanggal, AK (kalasenkov) juga tidak ada, baju terbakar, tubuhku basah ternyata banyaknya darah yang mengucur sebab banyaknya besi-besi pecahan bom bersarang ditubuhku dari kaki hingga sekujur tubuh.Aku tinggal berharap datangnya maut. Tiba-tiba. ...dor. ..dor. ..dor. ...tettt. ..tettt...tettt Ditengah tak berdaya musuh habis-habisan menghujani tembakan dan senapan otomatis PKC juga RPG. Aku berusaha mencari senjataku tapi gelap tak ketemu hanya Ku temukan dua granatku dan ju'bah magazine ku yang hancur dimana dimagazine ada lubang-lubang bekas besi bom sebesar lingkaran jari telunjuk dan ibu jari, aku tak bisa membayangkan jika ju'bah itu bukan ju'bah Adnani (model didada) mungkin tubuhku sudah jebol semua Qadarullah dan pertolongan Allah'Azza wa Jalla ju'bah itu melindungi tubuhku biidznillah, Walhamdulillah.

Dengan dua granat ditanganku berusaha bangun tapi mampu, akhirnya aku merangkak mendekati rintihan-rintihan suara ikhwah. Subhanallah. Allahu Akbar! Tubuh-tubuh ikhwah hancur lebur bergelimpangan, lalu ada titik api ku dekati ku lihat Abu Mus' ab Jarablus melambai-lambai ke arahku. Aku dekati dia lalu disuruhnya aku mematikan api sebab pesawat dan drone trus membombardir. Aku berusaha mencari benda untuk memadamkan api dengan merangkak, Allahu Akbar aku pungut sesuatu ternyata potongan tangan abu khadijah karna aku mengenali bajunya, aku letakkan potongan tangan itu, aku ambil sebuah sepatu, Allahu Akbar!

Ternyata dididalam sepatu ada potongan kaki. Akhirnya aku padamkan api dengan tanganku. Lalu aku berusaha memapah abu Mus'ab yang terluka tapi kami abruk jatuh tak berdaya. Lalu ku katakan padanya, "Kaifa akhi ane dhoiif jiddan la yastati' musa'adah anta, Kaifa idza ana dzahab urid nadzi ikhwah musa'adah nahnu? (Bagaimana Saudaraku, aku lemah sekali tidak mampu menolongmu, Bagaimana jika aku pergi memanggil ikhwah mencari bantuan? Lalu dia menganggukkan kepala.

Aku pergi dengan luka parah merangkak Ditengah hujan tembakan musuh. Hingga aku mencapai Suatu tempat ambruk tak mampu lagi bergerak tergeletak tak berdaya karna banyaknya darah yang keluar. Aku lihat diatasku jet-jet dan drone trus berputar-putar, aku mengkuatirkan saudara-saudaraku namun tak berdaya lagi, hingga aku memohon kepada Allah'Azza wa Jalla. Tiba-tiba selintas aku lihat seseorang melintas dikegelapan malam dekat tempatku tergeletak, dengan sisa tenaga ku panggil dia, "Akhi. ..akhiii. ...akhiii. Alhamdulillah dia mendengar dan mendekati ku. Dia tanya dan kaget apa yang terjadi, namun ku katakan, biarkan dan tinggalkan aku tolong mereka saudara-saudara kita banyak terluka dan terbunuh disana. ..tolong mereka, tinggalkan aku. Dia bilang, "Aku harus menolongmu dulu Akhi." Tidak. ..tinggalkan aku tolong mereka dulu. ..tolong. ..biarkan aku.Lalu dia pergi beberapa saat dan kembali bersama 4 ikhwah membawa selimut, diriku ditaruh diatas selimut dengan susah payah dibawa pergi. Subhanallah...!

Begitu kami beberapa saat pergi dari tempatku tergeletak tempat itu dihajar bom lagi hingga kami terpental jatuh. Lalu dengan susah payah tubuhku dibawa ke reruntuhan gedung, lalu gedung itu dihajar bom lagi. pindah ke reruntuhan gedung yang ada ruangan bawah tanah agak aman tapi masih dibom lagi. Disitu kami berlindung, nafasku tinggal satu-satu kembang kempis lalu datang beberapa ikhwah menyuntikkan sesuatu ke tubuhku beberapa kali, diantaranya ada beberapa yang menangis melihat kondisiku.

Diantara sadar aku berbisik ke mereka, "Tolong. ...tolong. ...tolong mereka disana, tinggalkan aku selamatkan mereka dulu, biarkan aku. Lalu mereka menghiburku bahwa akan menolong mereka. Baru aku mulai tenang.

To be continued (bersambung) ke Bagian 2



Dikisahkan oleh  : Ustadz Adam Syam




Demikianlah Artikel Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1]

Sekianlah artikel Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1] dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/12/sobron-yaa-akhi-hadza-thoriq-ila-jannah.html
Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sobron yaa Akhi, Hadza Thoriq ila Jannah (Sabarlah Saudaraku, Inilah Jalan Menuju Surga) [Bag 1]"

Posting Komentar