Loading...
link : Surat Cinta Untuk Afi Nihaya Faradisa Dari Saudarimu
Surat Cinta Untuk Afi Nihaya Faradisa Dari Saudarimu
Setangkup Salam kepada #afinihayafaradisa
Salut sekali dgn kemampuan menulis adek yg satu ini. #afinihayafaradisa. Sayangnya, dek, kemampuan menulis dan kata2 yg indah bukanlah bahan dasar dalam meramu sebuah kebenaran. Terlebih jika itu hadir dalam bentuk tulisan, sayangku. Dibutuhkan lebih dari sekedar akal yg cerdas dan lisan yg manis. Kita butuh pegangan, manis, dan mengapa bukan pegangan itu berupa wahyu?
Mungkin ada yang dilupa, bahwa orang tua dengan negara(pemerintah) bukanlah entitas yg sama atau satu.
Orang tua wajib disayangi dan dihormati. Namun Sesayang apapun kpd mereka, kita harus ingat bahwa rasa sayang kita adalah dlm rangka ketaatan kepada Allaah. Artinya, jika org tua kita menyuruh kita bermaksiat
Loading...
kpd Allah, kita tak wajib lagi taat kpd mereka. Walaupun ttap hrs memberikan hak mrk berupa penghormatan dan kasih.
Begitu pula dgn penguasa. Ah...janganlah menggunakan kata kebencian. Karena amar ma'ruf nahyi mungkar adalah tanda cinta dan kasih. Bukan tanda benci. Ketaatan kita kpd penguasa pun dlm rangka ketaatan kpd Allaah. Kita tak wajib taat jk mrk dgn jelas2 melanggar hukumNya. Lebih jauh, sayang, kita wajib mengingatkan mereka dgn tangan, lidah, dan yg selemahnya dgn hati.
Cobalah adek buka sebuah hadits yg berbunyi
"jihad yg paling utama adalah menasihati penguasa yg zhalim". Atau
"Penghulu para syuhada adalah Hamzah dan laki2 yg berdiri di hadapan penguasa (untuk mengingatkannya) lalu (penguasa itu) membunuhnya."
Begitu banyak dalil2 dlm Islam yg menunjukkan kpd kita betapa mengingatkan penguasa yg lupa, abai, bhkan zhalim adalah sebuah tindakan mulia.
Dengan itu, kita mencegahnya berbuat kezhaliman. Dengan itu, kita menyelamatkannya. Bentuk cinta, sayang, dengan cara yg makruf tentunya dan sesuai tuntunan syara', bukan bentuk benci ya, manis....
Saudarimu.
Nisrina Nitisastro
Sumber : http://ift.tt/2ipWFYT
Begitu pula dgn penguasa. Ah...janganlah menggunakan kata kebencian. Karena amar ma'ruf nahyi mungkar adalah tanda cinta dan kasih. Bukan tanda benci. Ketaatan kita kpd penguasa pun dlm rangka ketaatan kpd Allaah. Kita tak wajib taat jk mrk dgn jelas2 melanggar hukumNya. Lebih jauh, sayang, kita wajib mengingatkan mereka dgn tangan, lidah, dan yg selemahnya dgn hati.
Cobalah adek buka sebuah hadits yg berbunyi
"jihad yg paling utama adalah menasihati penguasa yg zhalim". Atau
"Penghulu para syuhada adalah Hamzah dan laki2 yg berdiri di hadapan penguasa (untuk mengingatkannya) lalu (penguasa itu) membunuhnya."
Begitu banyak dalil2 dlm Islam yg menunjukkan kpd kita betapa mengingatkan penguasa yg lupa, abai, bhkan zhalim adalah sebuah tindakan mulia.
Dengan itu, kita mencegahnya berbuat kezhaliman. Dengan itu, kita menyelamatkannya. Bentuk cinta, sayang, dengan cara yg makruf tentunya dan sesuai tuntunan syara', bukan bentuk benci ya, manis....
Saudarimu.
Nisrina Nitisastro
Sumber : http://ift.tt/2ipWFYT
Demikianlah Artikel Surat Cinta Untuk Afi Nihaya Faradisa Dari Saudarimu
Sekianlah artikel Surat Cinta Untuk Afi Nihaya Faradisa Dari Saudarimu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Surat Cinta Untuk Afi Nihaya Faradisa Dari Saudarimu dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/12/surat-cinta-untuk-afi-nihaya-faradisa.html
Loading...
Related Posts :
Hidup Tidak Pernah Tertukar
0 Response to "Surat Cinta Untuk Afi Nihaya Faradisa Dari Saudarimu"
Posting Komentar