Loading...

Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden

Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Loading...
Judul : Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden
link : Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden

Banyak Dicari


Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden

Loading...
Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden

KONTENISLAM.COM - Presiden Joko Widodo diharapkan tegas dan tidak mentolerir kelakuan para staf khusus (Stafsus) yang telah melakukan abuse of power karena menggunakan perusahaan pribadi pada proyek pemerintah.

Kepala Negara mestinya mencopot sang stafsus karena telah melakukan dugaan praktik nepotisme.

Begitu kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/4).

"Jokowi harusnya bukan hanya menegur dia. Tapi harus pecat dia. Karena sudah menggunakan perusahaan pribadi untuk menggarap proyek pemerintah di tengah pandemi," kata Ujang Komarudin.

Stafsus Presiden dari kalangan milenial Adamas Belva Syah Devara menuai polemik terkait dengan konflik kepentingan antara perannya sebagai stafsus dan pemimpin perusahaan. Dia adalah pendiri sekaligus CEO Ruangguru. Ruangguru dapat proyek Kartu Prakerja Rp 5,6 triliun untuk menyediakan pelatihan online.

Ujang Komarudin menilai, jika perusahaan pribadi stafsus milenial, sebut saja Ruangguru, digandeng untuk menggarap proyek Kartu Prakerja, itu rawan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan. Karenanya, sangat mungkin mengarah pada abuse of power, jika tetap dibiarkan.

Atas dasar itu, sang stafsus yang melakukan praktik tersebut seharusnya mundur dari jabatannya selaku pembantu presiden. Sebab, telah berbuat tidak profesional membantu beban negara di tengah pandemik Covid-19.

"Jika ingin ambil proyek pemerintah mundur saja dari staf khusus. Lalu jadi pengusaha atau profesional," demikian Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyarankan.[rmol]


source https://www.kontenislam.com/2020/04/kalau-mau-main-proyek-belva-devara.html


Demikianlah Artikel Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden

Sekianlah artikel Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2020/04/kalau-mau-main-proyek-belva-devara.html
Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kalau Mau Main Proyek, Belva Devara Harusnya Jadi Pengusaha, Bukan Stafsus Presiden"

Posting Komentar