Loading...
link : Beginilah Karakter Seorang Muslim Yang Jujur
Beginilah Karakter Seorang Muslim Yang Jujur
Loading...
MetrominiNews - Sebagaimana Allah ta'ala berfirman,
Ayat ini mengandung pesan yang mendalam kepada para mujahidin dan pejuang islam akan keadaan seorang rijal [perwira]... Karena karakter seorang pengusung dien ini haruslah orang yang jujur... Yaitu persamaan antara perkataan dengan hati dan perbuatan... Jujur itulah yang kemudian akan membawanya untuk mendapatkan syahadah atau menunggu datang kesyahidan tersebut tanpa merubah janjinya untuk memperjuangkan diin ini...
Sebab turunnya ayat diatas disebutkan oleh Imam Muslim, at-Tirmidzi, dan yang lainnya dari Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu yang berkata, "Paman saya, Anas bin Nadhir tidak sempat mengikuti perang badar... Hal itu membuatnya merasa sangat sedih... Ia berkata, "Bagaimana mungkin pada peperangan pertama yang diikuti Rasulullah saya tidak ikut... Sekiranya nanti Allah mengizinkan saya untuk mengikuti peperangan berikutnya bersama Rasulullah niscaya Allah akan menyaksikan bagaimana tingginya semangat perjuangan saya...' Beberapa waktu kemudian terjadilah perang uhud... Paman saya lantas ikut terjun ke medan peperangan hingga akhirnya syahid...
Disekujur tubuhnya kami menemukan lebih dari delapan puluh luka, baik yang karena sabetan pedang, tusukan tombak, maupun terjangan anak panah..." Selanjutnya turunlah ayat ini... [ Shahih Muslim, kitab al imarah hadist nomor 1903, sunan at tirmidzi, kitab at tafsiiir, hadist nomor 3200 ].
Inilah Anas bin Nadhir radhiyallaahu 'anhu yang telah memberi contoh pada kita akan hakekat seorang rijal yang jujur... Dengan hal itu Allah ta'ala memberikan kepadanya kesyahidan pada perang uhud...
Sedangkan maksud ayat di atas, diantara manusia ada yang berjanji kepada Allah kemudian mereka memenuhinya dan menyempurnakannya, sehingga mereka mencurahkan seluruh kemampuannya untuk mencari ridho Allah ta'ala dan menundukan nafsunya untuk mentaatiNya...
Kemudian diantara mereka ada yang cita-citanya dan buah kejujuranya sudah diberikan oleh Allah ta'ala, kemungkinan ia terbunuh di jalan jihad atau mati dalam keadaan melaksanakan kewajiban dari Allah ta'ala tanpa menguranginya sedikitpun... Begitu juga diantara mereka ada yang masih menunggu, maksudnya diberikan kesempatan untuk menyempurnakannya semua catatan taqdirnya, memenuhi harapannya, sambil berharap untuk menyempurnakannya... Maka itu akan menambah kemuliaannya, mereka tidak seperti kebanyakan manusia menyelisihi perjanjian tetapi mereka tetap di atas perjanjiannya, mereka tidak berpaling atau menyelisihinya maka mereka itulah lelaki yang sesungguhnya...
Wallaahu a'lam...
Semoga bermanfaat...
ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﺭِﺟَﺎﻝٌ ﺻَﺪَﻗُﻮﺍ ﻣَﺎ ﻋَﺎﻫَﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﻤِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻗَﻀَﻰ ﻧَﺤْﺒَﻪُ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳَﻨْﺘَﻈِﺮُ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﺪَّﻟُﻮﺍ ﺗَﺒْﺪِﻳﻠًﺎ
"Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah... Maka di antara mereka ada yang gugur... Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)..." [ Al Ahzab : 23 ].Ayat ini mengandung pesan yang mendalam kepada para mujahidin dan pejuang islam akan keadaan seorang rijal [perwira]... Karena karakter seorang pengusung dien ini haruslah orang yang jujur... Yaitu persamaan antara perkataan dengan hati dan perbuatan... Jujur itulah yang kemudian akan membawanya untuk mendapatkan syahadah atau menunggu datang kesyahidan tersebut tanpa merubah janjinya untuk memperjuangkan diin ini...
Sebab turunnya ayat diatas disebutkan oleh Imam Muslim, at-Tirmidzi, dan yang lainnya dari Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu yang berkata, "Paman saya, Anas bin Nadhir tidak sempat mengikuti perang badar... Hal itu membuatnya merasa sangat sedih... Ia berkata, "Bagaimana mungkin pada peperangan pertama yang diikuti Rasulullah saya tidak ikut... Sekiranya nanti Allah mengizinkan saya untuk mengikuti peperangan berikutnya bersama Rasulullah niscaya Allah akan menyaksikan bagaimana tingginya semangat perjuangan saya...' Beberapa waktu kemudian terjadilah perang uhud... Paman saya lantas ikut terjun ke medan peperangan hingga akhirnya syahid...
Disekujur tubuhnya kami menemukan lebih dari delapan puluh luka, baik yang karena sabetan pedang, tusukan tombak, maupun terjangan anak panah..." Selanjutnya turunlah ayat ini... [ Shahih Muslim, kitab al imarah hadist nomor 1903, sunan at tirmidzi, kitab at tafsiiir, hadist nomor 3200 ].
Inilah Anas bin Nadhir radhiyallaahu 'anhu yang telah memberi contoh pada kita akan hakekat seorang rijal yang jujur... Dengan hal itu Allah ta'ala memberikan kepadanya kesyahidan pada perang uhud...
Sedangkan maksud ayat di atas, diantara manusia ada yang berjanji kepada Allah kemudian mereka memenuhinya dan menyempurnakannya, sehingga mereka mencurahkan seluruh kemampuannya untuk mencari ridho Allah ta'ala dan menundukan nafsunya untuk mentaatiNya...
Kemudian diantara mereka ada yang cita-citanya dan buah kejujuranya sudah diberikan oleh Allah ta'ala, kemungkinan ia terbunuh di jalan jihad atau mati dalam keadaan melaksanakan kewajiban dari Allah ta'ala tanpa menguranginya sedikitpun... Begitu juga diantara mereka ada yang masih menunggu, maksudnya diberikan kesempatan untuk menyempurnakannya semua catatan taqdirnya, memenuhi harapannya, sambil berharap untuk menyempurnakannya... Maka itu akan menambah kemuliaannya, mereka tidak seperti kebanyakan manusia menyelisihi perjanjian tetapi mereka tetap di atas perjanjiannya, mereka tidak berpaling atau menyelisihinya maka mereka itulah lelaki yang sesungguhnya...
Wallaahu a'lam...
Semoga bermanfaat...
Demikianlah Artikel Beginilah Karakter Seorang Muslim Yang Jujur
Sekianlah artikel Beginilah Karakter Seorang Muslim Yang Jujur kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Beginilah Karakter Seorang Muslim Yang Jujur dengan alamat link https://kabarislam24jam.blogspot.com/2016/11/beginilah-karakter-seorang-muslim-yang.html
Loading...
0 Response to "Beginilah Karakter Seorang Muslim Yang Jujur"
Posting Komentar